Cerita di Balik Pidato Perekonomian 'Games of Thrones' di IMF-2018, Ternyata Ide Langsung Jokowi
Presiden Jokowi memberikan pidato yang tidak biasa di Pertemuan IMF-WB 2018 dengan mengibaratkan perekonomian dunia seperti drama seri Game Of Thrones
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA - Presiden Joko Widodo memberikan pidato yang tidak biasa di pembukaan plenary Pertemuan IMF-WB 2018 dengan mengibaratkan perekonomian dunia seperti drama seri 'Game Of Thrones'.
Pidato Jokowi mendapatkan tepuk tangan, bahkan di akhir pidatonya para peserta, pemimpin negara yang hadir, serta para petinggi IMF-WB mengapresiasi pidato Jokowi dengan bertepuk sambil berdiri (standing ovation).
Staf Khusus Presiden Johan Budi Saptopribowo pun membocorkan ide pidato yang memasukkan drama seri yang mendapatkan penghargaan derial drama terbaik dari Emmy Awards itu berasal dari ide Presiden Jokowi sendiri.
Kemudian ide-ide tersebut ditafsirkan oleh para asisten Jokowi.
Sayangnya Johan Budi tidak tahu persis siapa asisten Jokowi yang mengembangkan ide Jokowi tersebut.
"Ada porsi kreatif dari Pak Presiden yang kemudian diterjemahkan oleh pembuat pidato siapa pembuatnya? Di antaranya tentu para pembantunya tapi saya tidak tahu siapa," ungkap Johan Budi.
Baca: Longsoran Dasar Laut yang Ditemukan KRI Spica-934 di Teluk Palu Diperkirakan Asal Kekuatan Tsunami
Adapun pesan dibalik pemilihan Game of Thrones dalam pidato Jokowi adalah supaya negara-negara tidak saling merebut kekuasaan khususnya di sektor perekonomian.
Karena walaupun negara tersebut menang namun ada negara-negara lain yang jatuh karena kebijakan tersebut.
"Tidak ada gunanya menang peperangan ekonomi sementara dunia yang lain tenggelam, itu tidak ada gunanya. Adanya harus kompak di antara negara di dunia peradaban baru kira-kira itulah," papar Johan Budi.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengibaratkan gejolak perekonomian global yang saat ini sedang berlangsung bagaikan series 'Game of Thrones'.
"Namun akhir-akhir ini hubungan antar negara ekonomi maju semakin lama semakin terlihat seperti 'Game of Thrones'," kata Jokowi di IMF-WB 2018, Jumat (12/10/2018).
Baca: Daftar Lima Instansi Pusat dengan Jumlah Pelamar CPNS Paling Sedikit
Jokowi menjabarkan kemiripan tersebut karena saat ini negara-negara maju tengah mengalami ketidakselarasan yang menimbulkan di antaranya peningkatan harga minyak dunia, pergolakan mata uang yang efek negatifnya banyak dirasakan negata berkembang.
"Balance of power dan aliansi antar negara-negara maju sepertinya tengah mengalami keretakan, lemahnya kerja sama dan koordinasi menyebakan telah menyebabkan terjadinya banyak masalah seperti peningkatan drastis harga minyak mentah dan kekacauan pasar mata uang yang dialami negara berkembang," kata Jokowi.
"Dalam serial 'Game of Thrones' sejumlah break houses great families bertarung hebat antar satu sama lain untuk mengambil alih the iron thrones," sambung Jokowi yang diikuti tepuk tangan dan tawa riuh dari para peserta acara.
Baca: Augie Fantinus Akhirnya Ditahan Polisi terkait Kasus Pencemaran Nama Baik Lewat Medsos
Namun Jokowi berharap tidak akan terjadi peperangan seperti di 'Game of Thrones', namun drama seri itu dapat belajar kalau tidak penting siapa yang menguasai dan menjadi penguasa tetapi kekuatan bersama dalam hal ini penyeban pergolakan perekonomian global.
"Mather of dragon menggambarkan siklus kehidupan, perebutan kekuasan antar para break houses, sementara house yang lain mengalami kesulitan dan setelahnya houses yang lain berjaya dan menjatuhkan houses lainnya," papar Jokowi dengan lancar.
"Akhirnya mereka sadar tidak penting siapa yang menduduki di Iron Throne, yang penting kekuatan bersama untuk mengalahkan evil winter agar bencana global tidak terjadi, agar dunia tidak berubah jadi tanah tandus yang porak poranda yang mengincar kita semua," kata Jokowi.