Anggota DPR dari Gerindra Wenny Warouw: Kaca Pecah, Saya Disuruh Tiarap
Peluru nyasar diduga menembus ruangan Anggota Komisi III dari Fraksi Gerindra, Wenny Warouw di Kompleks Parlemen senayan, Jakarta.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peluru nyasar diduga menembus ruangan Anggota Komisi III dari Fraksi Gerindra, Wenny Warouw di Kompleks Parlemen senayan, Jakarta.
Saat peluru nyasar tersebut terjadi, Wenny sedang berada diruangannya tepat ruangan 1601.
Wenny mengatakan saat itu ia sedang menerima tamu yakni Pendeta Heski Roring, dan AKBP Ronald Rumandor.
Ketika baru mulai mengobrol sekitar pukul 14.35 terdengar bunyi kaca pecah.
Sontak menurutnya yang ada di ruanga langsung berteriak dan memintanya tiarap.
"Saya baru duduk dan ada tamu saya Pak Heski Roring pendeta dan AKBP Ronal Rumondor, kemudian kami bertiga baru ngobrol 2-3 menit kaca meledak lihat ada pecahan, kemudian dia lihat ada bocor di plafonnya, kemudian saya disuruh tiarap. Itu singkatnya," kata Wenny di lokasi.
Baca: Kronologis Penembakan Ruang Kerja Anggota DPR dari Gerindra dan Golkar
Menurut Wenny posisi lubang peluru tersebut kurang lebih 10 Cm dari atas kepala Pendeta Heski Roring.
"Kemiringannya arah mungkin dari sebelah gedung kompas pelurunya datang. Karena dari perbakin sudah lihat perkenaanya dan tembusan kaca yang lobangnya. Dan tembusan ke plafonnya itu sempurna banget jadi betul-betul tembakan yang profesional," katanya.
Menurut Wenny bunyi pecahan kaca tersebut hanya terdengar satu kali. Akibat dugaan penembakan tersebut kaca langsung berceceran di atas mejanya.
"Hanya 1 petas gitu aja. Begitu lihat Kaca berhamburan di meja saya, tamu saya berteriak tiarap pak, penembakan, saya tiarap," pungkasnya.
Dua Peluru diduga nyasar di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (15/10/2018). Dua peluru tersebut menyasar ruangannya Wenny Warouw di ruangan 1601 serta Bambang Herry Purnama di ruangan 1313.
Pantauan Tribunnews.com, aparat dari Polda Metro Jaya masih melakukan penyisiran di dua ruangan tersebut. tim inafis sedang memeriksa ke dua ruangan secara tertutup.
"Ada atensi dari Kapolri, masa beton bisa tembus bagaimana ceritanya itu," ujar Politikus PDIP Arteria Dahlan di lokasi.
Sementara itu Wenny Warouw tampak langsung memeriksa ruangannya tersebut.
Ia juga memeriksa ruangan bambang Heri Purnama.
"Saya mau lihat dulu ruangan yang dilantai 13, karena ada proyektilnya," ujar Wenny.
Berdasarkan informasi dugaan peluru nyasar tersebut diketahui sekitar pukul 15.00 wib. Peluru disebut tembus tembok dan hampir menyasar salah seorang staf.