Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo Sebut Ekonomi Kebodohan, KH Ma'ruf Amin Tawarkan Ekonomi Optimistis

KH Ma'ruf Amin menawarkan konsep ekonomi yang penuh optimisme dalam membangun perekonomian Indonesia.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Prabowo Sebut Ekonomi Kebodohan, KH Ma'ruf Amin Tawarkan Ekonomi Optimistis
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Pertemuan Kiai Ma'ruf Amin dengan para sesepuh Ponpes Krapyak, Yogyakarta, Minggu (14/10/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin menawarkan konsep ekonomi yang penuh optimisme dalam membangun perekonomian Indonesia.

Hal itu disampaikannya saat ditanyai wartawan terkait pernyataan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto soal ekonomi kebodohan yang sedang dijalankan Indonesia.

"Ekonomi saya itu arus baru itu ekonomi yang optimistis, yang menatap masa depan dengan bahasa agamanya la in syakartum yang artinya kalau kamu bersyukur kamu akan ditambah," kata Ma'ruf usai mengunjungi Pondok Pesantren Sunan Panandaran, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, Senin (15/10/2018).

Baca: Andi Arief Blak-blakan Soal Alasannya Kritik Prabowo Subianto Lewat Twitter

Optimisme yang disampaikan Ma'ruf sejalan dengan Presiden Joko Widodo sudah membangun pondasi dasar ekonomi yang kuat.

Karena itu, ia mengatakan, nantinya pondasi ekonomi yang kuat itu perlu dimaksimalkan dengan baik.

Ia menambahkan karena saat ini Jokowi baru membangun pondasi ekonomi, maka wajar bila belum terlihat jelas hasilnya.

"Pak Jokowi sudah letakkan dasar-dasarnya. Cuma sekarang belum kelihatan. Tapi patok-patok ini, milestone itu, kalau kita bisa manfaatkan secara maksimal, memaksimalkan manfaat itu, dia nanti akan cepat melompat ke depan," lanjut Ma'ruf.

Berita Rekomendasi

Diketahui sebelumnya, Prabowo menilai sistem ekonomi di Indonesia saat ini tidak berjalan dengan benar.

Prabowo menilai, sistem ekonomi yang berjalan sudah lebih parah dari paham neoliberalisme yang dianut oleh Amerika Serikat.

Sebab, kata dia, angka kesenjangan sosial masyarakat Indonesia semakin tinggi.

"Ini lebih parah dari neolib. Harus ada istilah, ini menurut saya ekonomi kebodohan. The economics of stupidity. Ini yang terjadi," kata Prabowo, Kamis (11/10/2018).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas