Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Erick Thohir Minta Politik Kebohongan Disetop

"Kami sudah sepakat ini pesta demokrasi yang bersahabat dan bermartabat. Kami harus stop politik kebohongan. Yang kasihan rakyat," ujarnya

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Erick Thohir Minta Politik Kebohongan Disetop
TRIBUNNEWS/GLERY LAZUARDI
Erick Thohir 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, meminta komitmen semua pihak menghentikan politik kebohongan selama berlangsungnya pemilu 2019.

Menurut dia, rakyat Indonesia akan dirugikan apabila politik kebohongan itu tidak dihentikan.

Baca: Tantangan Semakin Berat, Jokowi Berikan Tugas ke Para Politisi Golkar

"Kami sudah sepakat ini pesta demokrasi yang bersahabat dan bermartabat. Kami harus stop politik kebohongan. Yang kasihan rakyat," ujar Erick, di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Minggu (21/10/2018).

Pernyataan Erick Thohir itu merujuk ucapan Presiden Joko Widodo yang mengingatkan semua pihak mengakhiri politik kebohongan selama Pilpres 2019. Ini disampaikan pada saat menghadiri perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-54 Partai Golkar di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran.

Baca: Uang Kondangan Soimah Ratusan Dolar, Komika David Nurbianto Sindir Raditya Dika

Sebagai ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, dia menegaskan, pihaknya akan bekerja keras bagaimana menyampaikan visi-misi capres dan cawapres.

"Apa yang kami berikan juga track record, kami pastikan action oriented bukan janji. Jangan sampai rakyat yang sekarang sedang bangun untuk Indonesia maju, tetapi malah terjebak isu yang tak benar," tambahnya.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo mengingatkan semua pihak mengakhiri politik kebohongan selama Pemilu 2019. Ini disampaikan di puncak perayaan HUT Partai Golkar ke-54 di JIExpo Kemayoran.

Baca: Jokowi : Jangan Hanya Jelang Pilpres, Baru Dekat-dekat dengan Rakyat

"Di masa Pileg dan Pilpres bahwa yang kita lakukan bukan perang demokrasi, tapi perayaan atau pesta demokrasi," kata Jokowi, Minggu (21/10/2018).

Jokowi menuturkan, pesta atau perayaan demokrasi seyogianya diisi dengan adu prestasi dan gagasan, bukan sebaliknya melakukan caci maki apalagi kebohongan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas