Gerak Jalan Kerukunan Diikuti Ribuan Orang dari Berbagai Agama
Gerak Jalan Kerukunan mendapat dukungan penuh dari Kemenag RI melalui Ditjen Buddha, dan Ketua Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB)
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribuan masyarakat yang berasal dari lintas agama mengikuti gerak jalan kerukunan (GJK) di kawasan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (21/10).
Acara diinisiasi 20 komunitas umat Budha di Indonesia, Walubi, Permabudhi, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), dan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin).
Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin, menilai acara ini merupakan sebuah kegiatan yang istimewa, karena dilakukan menyongsong pemilihan umum (Pemilu) 2019.
"Tidak hanya karena kehadiran Ketua KPU dan Bawaslu. Selain itu, memang khusus kita niatkan untuk menghadapi agenda nasional Pilpres dan Pileg 2019, kita lakukan dengan penuh kedamaian dan kerukunan," ujar Lukman, dalam siaran pers, Senin (22/10).
Lukman mengatakan, pihaknya berharap kepada seluruh masyarakat dapat menciptakan suasana yang damai dalam berpolitik. Menurutnya, keragaman yang ada itu hakekatnya punya tujuan yang sama, punya negara dan bangsa yang semakin berkualitas.
Baca: Menaker Meriahkan Gerak Jalan May Day di Tangerang
Gerak Jalan Kerukunan mendapat dukungan penuh dari Kemenag RI melalui Ditjen Buddha, dan Ketua Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) dan dibuka Menteri Agama Republik Indonesia, Bapak Drs. H. Lukman Hakim.
Titik start di depan Kantor Kementerian Agama RI Jalan MH.Thamrin jam 06.00 WIB, menuju Patung Kuda di depan Gedung Indosat, lalu berputar balik menuju Bundaran HI, dan berputar balik kembali ke depan Kantor Kementerian Agama RI Jalan MH Thamrin.
Dalam rute yang dilalui oleh peserta gerak jalan kerukunan ini, terdapat 8 titik simbolis (setiap 400 meter) yang melambangkan bahwa seluruh peserta telah melalui setiap bulan sampai pada tahun 2019
(pemilihan presiden dan wakil presiden serta legislatif) dengan aman dan damai.
Titik pertama, tanggal 23 September 2018, kemudian titik kedua, tanggal 23 Oktober 2018, lalu titik ketiga tanggal 23 November 2018, titik keempat tanggal 23 Desember 2018, titik kelimat 23 Januari 2019, titik keenam 23 Februari 2019, titik ketujuh 23 Maret 2018, dan titik kedelapan 17 April 2019 (sebagai titik finish).
Di titik finish para tokoh agama bersama-sama menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa, dan Bagimu Negeri, kemudian para tokoh lintas agama membacakan dan menandatangani deklarasi bersama, dan ditutup dengan melepaskan burung merpati sebagai simbol perdamaian dan pelepasan balon yang bertuliskan “Damai Indonesiaku,
Puncak acara dari Gerak Jalan Kerukunan ini ditutup dengan pembacaan dan penandatanganan
Deklarasi Kesepakatan Perdamaian dan Persatuan NKRI oleh para tokoh pimpinan/ majelis enam
agama di Indonesia yang disaksikan oleh Menteri Agama RI, Ketua Komisi Pemilihan Umum RI, Arif
Budiman, dan Ketua Badan Pengawas Pemilu, Abhan untuk bersepakat mewujudkan kehidupan umat
beragama yang damai sesuai hakekat dari ajaran agama masing-masing.
Deklarasi ini menjadi sebuah prasetya agar seluruh komunitas beragama bersatu hati untuk mengajak seluruh umat Indonesia untuk hidup rukun dan harmonis. Senantiasa menjadikan ajaran agama sebagai landasan dalam seluruh aspek kehidupan.