Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saatnya Pemerintah Maksimalkan Energi Baru dan Terbarukan

Pemerintah untuk segera melakukan pemanfaatan energy baru ini menyusul konsumsi energy nasional kian meningkat tiap tahunnya

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Saatnya Pemerintah Maksimalkan Energi Baru dan Terbarukan
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah siswa kelas 11 Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik memasang instalasi panel surya (solar cell) di atas gedung SMK Prakarya Internasional (PI), Jalan Inhoftank, Kota Bandung, Rabu (30/5/2018). Panel surya bantuan dari Power Technology New Zeland dalam program Indonesia Solar Schools itu berkapasitas 5.000 watt, guna mengurangi beban penggunaan listrik di sekolah tersebut sebanyak 40.000 watt. Program tersebut juga sebagai bentuk pembelajaran untuk siswa terutama jurusan teknik instalasi tenaga listrik mengenai energi terbarukan yang tidak menimbulkan polusi. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketergantungan terhadap energy fosil yang semakin menipis cadangannya akan membuat Indonesia terjebak dalam krisis energi.

Untuk mengantisipasi itu, sudah waktunya pemerintah memaksimalkan pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sehingga ketahanan energi nasional dapat terjaga dari krisis sumber energy.

Pengamat Energi, Pribadyo ST MT mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan EBT.

"Energi angin sebesar 950 Megawatt, energi Surya sebesar 11 Gigawatt, Energi Air sebesar 75 Gigawatt, Energi Biomasa sebesar 32 Megawatt, Energi Laut sebesar 60 Gigawatt, dan Energi Panas Bumi (Geothermal) memiliki potensi sebesar 29 Gigawatt," kata Pribadyo saat Dialog Buruh yang bertema Menjaga Ketahanan Energi Nasional yang digelar Aliansi Buruh Banten dan Jakarta Raya, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dia mengingatkan pemerintah untuk segera melakukan pemanfaatan energy baru ini menyusul konsumsi energy nasional kian meningkat tiap tahunnya.

energi terbarukan
Pengamat Energi, Pribadyo, ST, MT dan Ahmad Fahruddin, M.Si, pengguna BBM dan TDL saat menjadi narasumber dialog buruh yang bertema Menjaga Ketahanan Energi Nasional yang digelar Aliansi Buruh Banten dan Jakarta Raya, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Di sisi lain, pemerintah belum menemukan cadangan baru energi fosil secara signifikan.

Ahmad Fahruddin, M.Si, salah seorang konsumen BBM dan TTL menyatakan ketersediaan energi harus berdampak pada kesejahteraan rakyat.

Berita Rekomendasi

Semangatnya adalah energi yang murah dan terjangkau oleh rakyat, khususunya kaum buruh.

Maka, dia mengimbau pemerintah untuk melakukan inovasi penting bagi terciptanya ketersediaan energy yang terjangkau.

Baca: Mengenalkan Energi Panas Bumi, PGE Sosialisasi ke Sekolah Dasar

“Kelangkaan energy berdampak pada mahalnya harga energy tersebut. seperti kenaikan BBM dan Tarif Dasar Listrik,” ungkapnya.

Dia mengingatkan kenaikan BBM dan TDL selalu diiringi dengan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok masyarakat.

Dia mengingatkan kenaikan BBM dan TDL selalu diiringi dengan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok masyarakat. Maka, kata dia, pemerintah dapat menghindari kenaikan tersebut jika kebutuhan energi nasioal sejajar dengan pasokan ketersediaan energi nasional.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas