Elite Demokrat: Efek Negatif Hoaks Ratna Sarumpaet Ke Prabowo-Sandi Tak akan Lama
"Kami merasa bahwa efek Ratna Sarumpaet memang tentu ada," ujar Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat ini
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Sebesar 75 persen publik menyatakan kekhawatiran mereka terkait hoaks secara umum, dan untuk kasus Ratna Sarumpaet, terbukti sebanyak 89,5 persen responden menyatakan tidak suka," pungkasnya.
Atas hal itu pula, Ikrama Masloman menyatakan pasangan Jokowi-Ma'ruf masih unggul ketimbang pasangan Prabowo-Sandiaga.
"Pada survei Oktober 2018, Jokowi-Ma'ruf memeroleh presentase 57,7 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 28,6 persen," ujarnya.
Hasil tersebut, dikatakan Ikrama, sejalan dengan tren dukungan bagi keduanya, meskipun tidak terlalu siginifikan
"Tren dukungan pasangan Jokowi-Ma'ruf meningkat 4,5 persen dari bulan September sebesar 53,2 persen," tambahnya
Sementara bagi pasangan Prabowo-Sandiaga, dikatakan Ikrama, pasca kasus hoaks Ratna Sarumpaet, tren dukungan cenderung menurun.
Baca: Empat Tahun Jokowi Memimpin Pertumbuhan Ekonomi Semakin Berkualitas
"Ada penurunan 0,6 persen dari bulan September sebesar 29,2 persen," tambahnya.
Survei LSI Denny JA ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar +/- 2,9 persen yang dilaksanakan pada 10-19 Oktober 2018 di seluruh Indonesia dengan responden 1.200 orang.