Jokowi Sebut 'Politikus Sontoloyo', Moeldoko: Kita Harus Berpolitik yang Santun
Moeldoko, menyebut 'politikus sontoloyo' yang di sebutkan Jokowi merupakan politikus yang 'gemar' membuat fitnah
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi mengatakan banyak 'politikus sontoloyo' di Indonesia.
Ia pun meminta masyarakat hati-hati terhadap mereka yang masuk kategori ini.
Menurut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, apa yang disampaikan Jokowi itu merupakan bentuk himbauan agar politikus dapat santun dalam berpolitik.
"Kita harus berpolitik yang santun berpolitik yang tidak menimbulkan fitnah tidak mengembangkan hoaks yang pada akhirnya ujung-ujung nya merusak tatanan human relation hubungan sesama antar manusia jadi saya kira begitulah," ujar Moeldoko, di Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Rabu (24/10/2018).
Sementara Moeldoko, menyebut 'politikus sontoloyo' yang di sebutkan Jokowi merupakan politikus yang 'gemar' membuat fitnah dan membuat berita bohong alias hoaks.
"Ya iyalah bisa dibilang kaya gitu. Himbauannya kaya gitu berpolitik yang santun berpolitik yang jangan memecah belah jangan menyebarkan semangat bermusuhan," ucap Moeldoko.
Baca: Otto Hasibuan Nilai Ada Kejanggalan Dalam Pemanggilan Rizal Ramli
"Dan sebagainya bahwasanya ada sebuah kompetisi ya mari kompetisi kompetisi yang baik ya jangan kerena gapunya modal ya menggerogoti modal yang lain dengan cara-cara yang tidak elok," sambungnya.
Sebelumnya pernyataan Jokowi tentang 'politikus sontoloyo' disampaikan kemarin saat membagikan 5.000 sertifikat tanah untuk warga DKI Jakarta yang juga dihadiri Gubernur Anies Baswedan di Kebayoran Lama, Jaksel.
"Hati-hati, banyak politik yang baik-baik, tapi juga banyak sekali politik yang sontoloyo. Ini saya ngomong apa adanya saja sehingga mari kita saring, kita filter, mana yang betul dan mana yang tidak betul. Karena masyarakat saat ini semakin matang dalam berpolitik," kata Jokowi.