Mahasiswa Palu Yang Merantau Belum Bisa Hubungi Keluarga
Meski gempa bumi terjadi di Sulawesi Tengah, mahasiswa Donggala dan Palu yang merantau di luar daerah tetap terkena dampaknya.
TRIBUNNEWS.COM – Meski gempa bumi terjadi di Sulawesi Tengah, mahasiswa Donggala dan Palu yang merantau di luar daerah tetap terkena dampaknya.
Beberapa bahkan belum bisa menghubungi keluarga mereka yang berada di kampung halaman.
Dilansir dari Jawa Pos, salah satu mahasiswa di Jawa Timur, Dimas Adhi Nugroho, belum tahu mengenai kondisi keluarga mereka setelah gempa. "Kami masih belum tahu. Karena setahu saya, banyak teman yang masih kesulitan menghubungi anggota keluarga mereka. Akses komunikasi masih susah," ungkap Dimas.
Berempati dari kejadian gempa bumi Donggala dan Palu, PT Berlico Mulia Farma (Berlico Farmamemberikan bantuan donasinya bagi para mahasiswa asal Palu yang berada di Yogyakarta.
Donasi tersebut diwujudkan dalam bentuk uang tunai senilai Rp150 juta dan diberikan secara simbolis oleh Direktur Berlico Farma, Irwan Hidayat yang bertempat di Komplek Kepatihan, Senin (22/10/2018) malam, didampingi (Gusti Kanjeng Ratu) GKR Hemas.
Irwan menyatakan, donasi ini merupakan bentuk kepedulian bagi para mahasiswa Palu yang terdampak bencana pada akhir September silam.
"Semoga bantuan ini mampu meringankan dan bermanfaat, karena kita semua merasakan duka bencana tersebut," imbuhnya.
Total ada sebanyak 50 mahasiswa yang mendapatkan bantuan biaya hidup tersebut, dengan rincian masing-masing mahasiswa mendapatkan senilai Rp3 juta. Turut pula diberikan dana bantuan senilai Rp50 juta yang diperuntukkan bagi posko mahasiswa Sulteng dari dana pribadi Irwan.
GKR Hemas berpesan agar para mahasiswa tetap bersemangat dalam menempuh studinya.
"Bantuan ini sangat membantu para mahasiswa yang belajar di sini, karena mereka masih membutuhkan uluran tangan untuk kelanjutan kuliah dan pendidikan," katanya.
Ketua Posko Mahasiswa Sulteng Yogya, Hendrawan pun menyambut baik dan berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah menyalurkan bantuan.
"Kami berterimakasih atas bantuan ini. Bantuan ini akan sangat membantu keseharian kami. Karena setelah keluarga kami terkena bencana, kami kesulitan baik untuk membayar kos maupun untuk keperluan sehari-hari. Mau meminta kiriman dari orang tua, tidak mungkin," kata Ketua Posko Peduli Sulteng di Yogyakarta, Hendrawan.
Menurut dia jumlah mahasiswa Palu yang ada di Yogyakarta mencapai sekitar 2.000 orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 730-an di antaranya tidak terdampak langsung bencana gempa dan tsunami di Palu.
Penulis: Dana Delani
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.