10 Pegawai BPK Bangka Belitung Sengaja Pilih Penerbangan Paling Pagi Agar Bisa Masuk Kerja
Karawang, Jawa Barat merupakan pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Ke-10 pegawai tersebut bukanlah pegawai BPK Pusat di Jakarta melainkan pega
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 10 dari 181 penumpang Pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat merupakan pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.
Ke-10 pegawai tersebut bukanlah pegawai BPK Pusat di Jakarta melainkan pegawai perwakilan BPK di Provinsi Bangka Belitung.
Sekjen BPK, Bahtiar Arif mengatakan sepuluh pegawai tersebut sedang bertugas ke Jakarta dan menggunakan pesawat paling pagi ke Bangka Belitung agar bisa masuk kerja kembali.
"Mereka adalah pegawai Perwakilan BPK Provinsi Bangka Belitung yang akan kembali bertugas ke Babel sehingga menggunakan pesawat paling pagi," kata Bahtiar kepada Tribunnews.com, Senin (29/10/2018).
Baca: Kesedihan Keluarga Pramugari Pesawat Lion Air JT 610 yang Jatuh di Karawang
Sebelumnya, pihak BPK juga menyampaikan rasa duka kepada para korban dan akan terus memantau perkembangan para korban khususnya para pegawai BPK.
"Kami ikut berduka cita atas kejadian ini, dan akan terus terus memantau perkembangan lebih lanjut musibah tersebut, terutana terkait dengan pegawai BPK yang menjadi penumpang di pesawat dimaksud," demikain tertulis dalam siaran pers yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal BPK RI.
Sementara itu di Kantor BPK Pusat yang terletak di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, tidak ada kegiatan khusus terkait jatuhnya pesawat Lion Air. Berdasarkan pantauan Tribunnews.com kegiatan berjalan normal.
Adapun 10 nama pegawai BPK yang turut menjadi korban adalah :
1. Harwinko
2. Martua Sahata
3. Dicky Jatnika
4. Achmad Sobih Inajatullah
5. Imam Riyanto
6. Yunita Sapitri
7. Yoga Perdana
8. Resky Amalia
9. Yulia Silviyanti
10. Zuiva Puspitaningrum.
Pesawat Lion Air dengan Nomor Penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang hilang kontak pada pukul 06.33 WIB.
Sebelumnya pesawat telah diberangkatkan dari Bandar Udara Soekarno Hatta pada pukul 06.10 WIB dan jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB.
Pesawat type B737-8 Max dengan nomor registrasi PK-LQP itu dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.
Dikabarkan pesawat sempat meminta return to base atau kembali ke bandara asal sebelum akhirnya hilang kontak dari radar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.