Humas Petamina Hulu Energi: Puing-puing Pesawat Ditemukan 100 KM Dari Anjungan PHE
"Tadi sekitar pukul 06.33 WIB begitu mendapat informasi ada sebuah pesawat jatuh di Perairan Laut Jawa," katanya
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petugas Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di lapangan menemukan serpihan atau puing-puing pesawat di dekat lokasi Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), di Laut Jawa.
Hal itu disampaikan VP Relations Pertamina Hulu Energi, Ifki Sukarya saat diwawancarai Kompas TV, dalam program Breaking News, Senin (29/10/2018).
Baca: Belum Ada Keluarga Korban Pesawat Jatuh yang Datangi Kantor Lion Air
"Tadi sekitar pukul 06.33 WIB begitu mendapat informasi ada sebuah pesawat jatuh di Perairan Laut Jawa, petugas kami di lapangan Mike menugaskan kapal patroli Prabu untuk meninjau lokasi dugaan jatuhnya pesawat," ujar Ifki.
"Telah ditemukan serpihan, ada puing. Dan sudah dilaporkan ke Basarnas," jelas Ifki.
Ia juga mengkonfirmasi foto-foto yang beredar terkait penemuan puing-puing pesawat benar berasal dari Kapal Prabu milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).
Ia menjelaskan pula, lokasi diduga jatuhnya pesawat berada di lapangan Mikes PHE ONWJ.
"Tapi jauh dari fasilitas kami lapangan Mike Mike, kurang lebih 100 KM. Ini antara Karawang-Bekas, berdekatan," jelasnya.
Pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang dipastikan jatuh di sekitar perairan dekat Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).
Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Sindu Rahayu, menuturkan, pesawat tersebut membawa 181 penumpang, terdiri dari 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi.
"Pesawat membawa 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi dengan dua pilot dan lima FA (flight attendant). Sampai saat ini telah hilang kontak selama kurang lebih tiga jam," ujar Sindu melalui keterangan tertulisnya, Senin (29/10/2018).
Pesawat dengan tipe B737-8 Max terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang.
Pesawat dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.
Sindu mengatakan, pesawat Lion Ait itu berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB.
Pesawat juga sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar.
Baca: Ini Profil Pesawat dan Crew Pesawat Lion Air yang Jatuh di Perairan Karawang
"Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub saat ini tengah berkoordinasi dengan BASARNAS, Lion Air selaku operator dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Perum LPPNPI untuk melakukan kegiatan pencarian dan penyelamatan terhadap pesawat JT 610," kata Sindu.
Sementara itu, Badan SAR Nasional menemukan puing-puing, perlengkapan, dan potongan tubuh manusia yang diduga terkait dengan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Laut Jawa, Senin (29/10/2018) pagi.