Lima Hal Ini Sangat Membantu Petugas Identifikasi Korban Pesawat Jatuh
Edy menjelaskan cap jari korban yang ada di ijazah pendidikan bisa membantu petugas untuk menentukan sidik jari jenazah.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Komisaris Besar Edy Purnomo mengimbau keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat untuk segera menghubungi RS Polri untuk kepentingan identifikasi DNA.
Edy mengungkapkan sekurang-kurangnya ada lima hal yang dianggap sepele namun justru bisa membantu identifikasi DNA korban.
“Kami berharap keluarga korban untuk menghubungi RS Polri, keluarga asli, bisa anak, istri, orang tua untuk melapor ke RS Polri dengan membawa beberapa barang korban seperti sikat gigi, dokumen yang ada sidik jarinya, dokumen identitas pribadi, baju terakhir yang dipakai korban dan belum dicuci, dan foto terakhir korban,” jelas Edy di RS Polri, Senin (29/10/2018).
Edy menjelaskan cap jari korban yang ada di ijazah pendidikan bisa membantu petugas untuk menentukan sidik jari jenazah.
Baca: Data Lengkap Insiden Kecelakaan Lion Air dari Tahun ke Tahun
Kemudian menurutnya DNA korban bisa diidentifikasi melalui sikat gigi dan baju terakhir yang dipakai korban dan belum dicuci.
“Mudah-mudahan melalui hal tersebut bisa diketahui DNA-nya,” imbuh Edy.
Baca: Pesawat Lion Air yang Jatuh di Perairan Karawang Pagi Tadi Adalah Tipe Boeing 737 MAX 8
Edy menegaskan bahwa hal yang paling penting dibutuhkan sebenarnya adalah foto terakhir korban sebelum naik pesawat.
“Orang Indonesia kan senang swafoto, sebelum naik pesawat selfie, dari situ diketahui dia terakhir pakai baju apa, celana apa, kalau pakai cincin warnanya seperti apa,” jelasnya.
Sebelumnya tujuh kantong jenazah yang dikirim dari Crisis Centre Basarnas di Tanjung Priok, Jakarta Utara telah tiba di RS Polri sekitar pukul 15.43 WIB.