Perdospi Rekomendasikan Maskapai Miliki SDM Kedokteran Penerbangan untuk Minimalisir Human Error
"Bagaimanapun dalam kecelakaan pesawat terbang, umumnya penyebab adalah multifaktorial," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
![Perdospi Rekomendasikan Maskapai Miliki SDM Kedokteran Penerbangan untuk Minimalisir Human Error](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/evakuasi-serpihan-pesawat-lion-air-jt-610_20181029_170359.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan (Perdospi) menyampaikan ucapan duka cita kepada korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang.
"Perdospi sangat prihatin dengan terjadinya kecelakaan ini dan menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga korban," kata Ketua Umum Perdospi Wawan Mulyawan dalam keterangannya, Senin (29/10/2018).
Baca: Percakapan Terakhir Pramugari Lion Air JT 610 dengan Pacarnya, 2 Jam Sebelum Hilang Kontak
Perdospoi akan menunggu hasil investigasi yang dilakukan KNKT terkait penyebab kecelakaan ini.
"Bagaimanapun dalam kecelakaan pesawat terbang, umumnya penyebab adalah multifaktorial, jarang sekali yang menjadi penyebab tunggal. Penyebab kesalahan manusia (human factor) hanyalah salah satu sebab saja yg mungkin terkait ataupun tidak terkait," ucap Wawan.
Wawan mengungkapkan, pihaknya mendapatkan informasi dari penerbangan JT 610 ini, bahwa pesawat masih dalam fase take off dan belum mencapai ketinggian untuk sesuai level yang direncanakan.
"Kecelakaan saat take off memang merupakan penyebab kecelakaan terbanyak kedua selain saat landing," ucapnya.
Berdasarkan data yang ada dalam kecelaaan saat take off, kata Wawan, umumnya dari multifaktorial yang ada, penyebab terbanyak adalah technical error.
"Namun walaupun lebih kecil kemungkinan, faktor manusia atau human factor masih mungkin terjadi," katanya.
Wawan mengatakan saat ini ada tiga investigator kecelakaan pesawat terbang di KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) yang merupakan anggota Perdospi, yakni dr Hidayat, SpB, SpKP; dr Djunadi, MS, SpKP dan dr Herman Muljadi, MS, SpKP.
Sehingga, lanjut Wawan, dalam hal ini Perdospi telah mengerahkan SDM untuk menyelidiki kejadian-kejadian kecelakaan pesawat udara, termasuk kecelakaan Lion Air ini.
"Ketiga para anggota Perdospi yang berada di KNKT tersebut sudah diminta stand by oleh KNKT jika sewaktu-waktu harus diberangkatkan ke lokasi kecelakaan untuk menjadi investigator di bidang Human Factor," katanya.
Baca: KNKT Fokuskan Pencarian Puing Utama Pesawat Lion Air JT 610 dan Black Box
Wawan mengatakan, Perdospi memperhatikan upaya meminimalisir kecelakaan pesawat dari sisi human factor dengan melakukan pemantauan kesehatan para pilot oleh anggota Perdospi baim di Balai Hatpen, sebagai Designated Aviation Medical Examiner (DAME), maupun di KKP, bandara-bandara dan maskapai penerbangan.
"Perdospi merekomendasikan agar setiap maskapai penerbangan memiliki SDM Kedokteran Penerbangan (SpKP) untuk meminimalisir human error dalam kecelakaan penerbangan," katanya.