Mengandung Tujuh Bulan, Istri Luthfi Korban Lion Air JT-610 Terus Menangis
Karlina tidak bisa mengetahui dimana keberadaan Luthfi serta ramai informasi jatuhnya pesawat Lion Air JT610 yang ditumpangi Luthfi.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Karlina, istri dari Muhammad Luthfi Nurramdani, korban pesawat Lion Air JT-610 yang hilang kontak dan jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat kini sudah berada di kediaman orang tua Luthfi di Kota Bekasi.
Sebelumnya, Karlina dan Luthfi menetap di Pangkal Pinang karena Lutfi bekerja di PT Pos Pangkal Pinang. Lutfhi ke Jakarta seorang diri mengikuti tes pekerjaan di Bank Indonesia.
Luthfi sudah berada di Jakarta sejak Jumat (26/10/2018). Pada Senin (29/10/2018) pagi anak kedua dari empat bersaudara yang juga lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Bandung angkatan 2011 itu hendak kembali ke Pangkalpinang.
Sampai akhirnya, Karlina tidak bisa mengetahui dimana keberadaan Luthfi serta ramai informasi jatuhnya pesawat Lion Air JT610 yang ditumpangi Luthfi. Berdasarkan data manifest penumpang, Lutfi ada di urutan 111.
Mengkonfirmasi hal tersebut, keluarga besar Luthfi berpencar. Ada yang ke Bandara Soekarno Hatta dan Halim , ke RS Polri Kramatjati hingga ke Pantai Pakis, Karawang lokasi jatuhnya pesawat.
Menanti kabar kepastian sang suami, Karlina banyak memanjatkan doa. Dia dan keluarga besarnya tetap berharap ada keajaiban dan kabar baik dari musibah yang terjadi pada Senin (29/10/2018) pagi kemarin.
Pantauan Tribunnews.com, Selasa (30/11/2018) sedari pagi hingga jelang sore, Karlina dan kedua orang tua Luthfi lebih banyak berdiam di dalam rumah.
Tidak putus-putusnya, keluarga ini melantukan doa-doa bagi keselamatan Luthfi. Sesekali mereka juga menerima kehadiran para keluarga besar, tetangga maupun kolega yang memberikan semangat dan ketabahan.
Baca: Pemuda Muhammdiyah: KPK Harus Kejar Kemungkinan Aliran Dana Meikarta Ke Pilkada Jabar 2018
Kondisi Karlina yang tengah berbadan dua, dengan usia kandungan 7 bulan membuat banyak pihak merasa prihatin dan iba. Terlebih lagi, pasutri muda ini belum lama melangsungkan pernikahan di Bandung, Jawa Barat kurang lebih satu tahun lalu.
Banyak dari kolega yang prihatin dan berharap Karlina bisa kuat serta tabah menghadapi cobaan tersebut. Mereka meyakini semua yang terjadi pada Luthfi sudah kehendak dari Allah.
Beberapa kolega dari tempat kerja ayah dan ibunda Luthfi di SMP 32 Kota Bekasi, Kemenkomaritim, hingga rekan kerja Luthfi di PT Pos Indonesia hadir memberikan semangat pada keluarga tersebut, khususnya Karlina.
"Istrinya Luthfi ada di dalam. Pastinya sedih, apalagi setiap bertemu dengan keluarga, dia nangis terus. Tidak tega lihatnya. Keluarga tetap berharap yang terbaik dan terus berdoa," ucap seorang kolega di tempat ayah Lutfhi bekerja.
Hal yang sama juga terlontar dari kolega tempat ibunda Luthfi bekerja, menurut kolega tersebut, Karlina memang menangis dan beberapa kali masuk ke kamar untuk menenangkan diri.
Di rumah duka yang beralamat di Jalan Kusuma Timur, Blok C1, Perumahan Wisma Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi sudah terpasang empat buah tenda lengkap dengan deretan kursi plastik warna biru dan hijau.
Ada pula tiga karangan bunga bertuliskan duka cita dari Kepala Badan Pendidikan, Penelitian dan Penyuluhan sosial (BP3S) Kementerian Sosial Harry Soeratin.
Dua karangan bunga yang lainnya dari DPC PDIP Perjuangan Kota Bekasi dan Karyawan Pos Pangkal Pinang. Perwakilan PT Pos, tempat Luthfi bekerja tampak hadir menggunakan seragam orange dan berbincang-bincang dengan keluarga.