Ibnu Terbang ke Pangkalpinang Naik Lion Air Jt 610 untuk Wajib Kerja Dokter Spesialis
"Dia lagi tugas di Pangkalpinang. Karena untuk jadi dokter spesialis itu dia harus pendidikan dulu," tuturnya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Ibnu Hantoro menumpangi pesawat Lion Air JT 610 lantaran sedang menempuh pendidikan untuk menjadi dokter spesialis penyakit dalam di Pangkalpinang.
Edi (67), paman Ibnu mengatakan masa pengabdian wajib kerja spesialis merupakan kewajiban yang harus dilakoni agar bisa menjadi dokter spesialis.
Baca: Fotografer Bangka Pos Group Mengaku Bersyukur Tidak Jadi Naik Pesawat Lion Air JT 610
"Dia lagi tugas di Pangkalpinang. Karena untuk jadi dokter spesialis itu dia harus pendidikan dulu, makanya termasuk satu penumpang pesawat yang jatuh," kata Edi di Sukmajaya, Depok, Selasa (30/10/2018).
Meski belum mendapat informasi resmi, Edi menuturkan pihak keluarga besar sudah mulai mengadakan doa bersama atas musibah yang terjadi.
Doa bersama digelar di kediaman Ibnu Komplek Pelni Blok C1/5, Sukmajaya, Depok dan dihadiri kerabat, teman, dan tetangga.
"Masih belum dapat informasi pasti. Sekarang ayah Ibnu, adik saya ada di RS Polri Kramat Jati. Kita juga masih menunggu kabarnya. Kalau untuk bendera kuning dan doa ini ya untuk mendoakan saja," ujarnya.
Johan, satu teman istri Ibnu menuturkan sejumlah pejabat dari Kementerian Kesehatan Indonesia sudah menemui pihak keluarga besar untuk menyampaikan dukacita.
Sebagai sahabat, dia berharap pihak keluarga lekas mendapat kepastian nasib Ibnu agar tak terus gelisah menunggu kabar.
"Keluarga masih di dalam, masih nemuin pejabat Depkes. Semoga pihak keluarga cepat dapat kepastian. Kalau saya cuman bisa mendoakan yang terbaik saja untuk keluarga," tutur Johan.
Pantauan TribunJakarta.com, depan kediaman Ibnu sudah terpasang tenda, dan sejumlah bendera kuning.
Dua karangan bunga ucapan duka bercokol di depan rumah duka, satu dari Kerukunan PPDS Ilmu Penyakit Dalam FKUI - RSCM dan PT. Enam Warna Indonesia.
Sebagai informasi, Pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang dilaporkan hilang kontak. Badan SAR Nasional (Basarnas) mendapat informasi pesawat dengan nomor JT 610 itu jatuh di Tanjung Karawang.
Baca: Alasan Mengapa Black Box Menjadi Barang yang Paling Dicari saat Pesawat Alami Kecelakaan Jatuh
Pesawat yang seharusnya mendarat di Pangkalpinang itu dilaporkan hilang kontak usai lepas landas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 06.00 WIB.
Pesawat itu mengangkut 178 orang dewasa, satu anak, dua bayi, serta tujuh awak pesawat lainnya.