Pegawainya jadi Korban Lion Air, PLN Sampaikan Doa dan Dukacita
PT. PLN (Persero) menyampaikan rasa duka yang mendalam atas jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh.
Editor: Content Writer
Selain menyampaikan duka dan kisahnya saat mengunjungi rumah Gilang, Abdul Mukhlis juga menceritakan pendapatnya mengenai Gilang.
Menurutnya Gilang adalah pegawai yang diandalkan di PLN UPDK Bengkulu.
Meskipun baru tiga tahun bekerja di PLN, Gilang sudah diandalkan oleh atasan dan rekan-rekannya di PLN UPDK Bengkulu.
"Gilang adalah pegawai yang menjadi andalan di unit kerja PLN di Bengkulu, dia menjadi ketua tim dalam salah satu kegiatan pegawai muda PLN di Bengkulu," katanya.
Selain itu Muklis juga mendoakan keselamatan bagi seluruh penumpang pesawat Lion Air JT-610.
“Kami semua, seluruh pegawai PLN mendoakan agar rekan kerja kami diberikan mujizat keselamatan oleh Tuhan," imbuhnya.
Diberitakan Sebelumnya, hingga Selasa (30/10/2018) dini hari, tim gabungan yang berada di lapangan sudah mengevakuasi sebanyak 24 kantong jenazah di perairan tanjung Karawang.
"Informasi per 29 Oktober 2018 bahwa telah menerima konfirmasi dari Basarnas yaitu 24 kantong jenazah. Upaya evakuasi seluruh penumpang, kru, dan pesawat JT-610 yang mengalami kecelakaan pada Senin di perairan Karawang, Jawa Barat, akan terus dilakukan," kata Corporate Communication Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro kepada Kompas.com pada Selasa dini hari, (30/10/2018).
Dari hasil evakuasi, tim evakuasi menemukan serpihan pesawat, potongan tubuh korban dan juga serpihan tempat duduk di pesawat.
Potongan tubuh korban kini sedang diidentifikasi di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Pihak Lion Air sendiri saat ini tengah menerbangkan keluarga korban ke Jakarta guna membantu proses identifikasi jenazah.
"Saat ini 90 orang dari pihak keluarga penumpang sudah didatangkan ke Jakarta dari berbagai daerah, di mana disiapkan fasilitas akomodasi atau penginapan serta pusat informasi di hotel Ibis daerah Cawang," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro.
Pihak Lion Air menerbangkan sebanyak 94 anggota keluarga pada kloter pertama dan pada Senin (29/10/2018) sebanyak 76 keluarga korban juga diberangkatkan ke Jakarta. (*)