Begini Modus 4 Pelaku Penyebar Hoaks Penculikan Anak
Empat orang pelaku penyebar hoaks terkait penculikan anak telah ditangkap oleh Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat orang pelaku penyebar hoaks terkait penculikan anak telah ditangkap oleh Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri.
Kasubdit 2 Dittipidsiber Bareskrim Kombes Pol Rickynaldo Chairul pun membeberkan modus operandi dari para pelaku.
"Mereka memang dengan sengaja memposting gambar, video, dan tulisan dengan konten tentang penculikan anak Ciseeng Bogor, Sawangan Depok, dan Ciputat Tangerang melalui media sosial Facebook (FB)," ujar Rickynaldo, di Dittipidsiber Bareskrim Polri, Cideng, Jakarta Pusat, Jumat (2/11/2018).
Adapun berita hoaks itu terposting sebagai berikut.
Yang pertama modus penculikan anak dengan mencari baju bekas 'Waspadalah terhadap penculikan dan jangan lupa untuk tetap jagain anak kita'.
Kedua, 'Kalau ketangkep nggak usah dikasih ampun, bakar aja lah'.
Baca: 4 Orang Ditangkap Bareskrim Polri Terkait Hoaks Penculikan Anak
Postingan ketiga yaitu 'Lebih ekstra waspada kepada anak karena ada penculikan anak dengan modus gila dan cari pakaian bekas'.
Keempat, 'Berita siang ini, kejadian jalan juanda ciputat terlihat seorang anak kecil sedang ditodongkan senjata tajam ke bagian leher karena tersangka penculikan sudah terkepung warga dan pihak kepolisian. Waspada untuk teman2 lain yg punya anak kecil karena sedang maraknya korban penculikan anak'.
Sementara postingan terakhir menggunakan video dan disebarkan melalui FB.
Adapun video itu berisi tindak pidana kekerasan anak di bawah umur yang dilakukan saudara Rahman alias LA Saleh terhadap korban Ozil Rifatar Al Mumtaz yang berumur kurang lebih 5 tahun.
Dalam rekaman video tersebut, kata dia, terdapat beberapa kata-kata kasar dengan ancaman sekaligus penganiayaan terhadap anak kecil itu.
Rickynaldo menambahkan jika motif para pelaku dalam menyebarkan konten ini hanyalah ikut-ikutan semata.
Ia juga mengatakan para pelaku menyebar informasi itu dengan niat lebih waspada.
Namun, kesalahan yang bersangkutan adalah tidak pernah mengecek kebenaran dari informasi penculikan tersebut.
"Jadi postingan-postingan ini dalam beberapa waktu terakhir, sudah meresahkan hampir seluruh lapisan masyarakat, khususnya orang tua yang mempunyai anak-anak. Karena postingan ini tidak benar, ini postingan hoaks," jelasnya.
"Adapun motif yang mereka lakukan sebagian besar ini rata-rata menyebarkan konten ini dengan ikut-ikutan untuk menyebar informasi penculikan anak dan lebih waspada meskipun informasi penculikan tersebut tidak pernah dicek kebenarannya dan tidak benar," pungkas Rickynaldo.