Tim DVI Identifikasi 65 Kantong Jenazah Korban Jatuhnya Lion Air
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri terus berupaya mengidentifikasi bagian tubuh dari para penumpang jatuhnya Pesawat Lion Air
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri terus berupaya mengidentifikasi bagian tubuh dari para penumpang jatuhnya Pesawat Lion Air PK-LQP.
Hingga siang ini, Jumat (2/11/2018) setidaknya pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati telah menerima 65 kantong jenazah.
Wakil Kepala RS Kramat Jati Kombes Haryanto mengatakan, semalam pihaknya menerima sembilan kantong jenazah tambahan sehingga total kantong jenazah yang diterima RS Polri ada 65 kantong jenazah. Dari 65 kantong jenazah itu, ditemukan 272 bagian tubuh.
"Kami terima tambahan 9 kantong jenazah. Jadi saat ini ada 65 kantong jenazahm Kita periksa dari postmortem 272 body part, yang terakhir ini belum ada perkembangan baru, dari segi postmortemnya tak ada perkembangan," terang Hariyanto di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Hariyanto melanjutkan dari data antemortem, pihaknya telah mengantongi sebanyak 255 laporan data antemortem. 43 di antaranya didapatkan dari Pangkal Pinang dan 212 didapat dari RS Polri.
Dari beberapa laporan antemortem ada beberapa indikasi yang mengerucut ke 189 korban. Dari 189 sampel DNA yang dibutuhkan, sampai sejauh ini baru memerika 152 sampe DNA.
Baca: Soal Kasus Novel, Istana: Jangan Semua Urusan Ke Presiden
"Intinya kami masih bekerja di fase 3 postmortem, semoga sore ini usai rekonsiliasi ada perkembangan," singkat Haryanto.
Dia juga menyebut, sampai saat ini masih ada 37 keluarga korban yang belum diambil sampel DNA. Pihaknya masih terus berupaya untuk mendapatkan sampel DNA yang belum masuk.
"Kami proaktif cari tambahan dari 37 yang belum disampel DNA itu," imbuhnya.
Seperti diketahui Pesawat Lion Air PK-LQP dengan kode penerbangan JT-610 dilaporkan hilang komunikasi pada Senin pagi 29 Oktober. Setelah dilakukan pencarian pesawat diduga jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan penyelidikan terkait penyebab jatuhnya pesawat yang menelan 189 korban jiwa itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.