Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perindo dan PSI Berpeluang Lolos Ambang Batas Parlemen dan Masuk DPR

Perindo dan PSI berpeluang lolos memenuhi ambang batas parlemen 4 persen dalam Pemilu 2019 dan masuk ke Parlemen.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Perindo dan PSI Berpeluang Lolos Ambang Batas Parlemen dan Masuk DPR
Glery Lazuardi/Tribunnews.com
Rudi Hartono 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Perindo dan PSI berpeluang lolos memenuhi ambang batas parlemen 4 persen dalam Pemilu 2019.

Direktur Eksekutif Y-Publica, Rudi Hartono, menilai di antara kelompok partai baru dan non-Senayan, Perindo dan PSI paling berpeluang lolos masuk dalam parlemen.

Baca: Polsek Grogol Belum Temukan Identitas Mayat Dicor dalam Drum Bawah Jembatan Desa Pondok Sukoharjo

Hal tersebut sesuai dengan survei yang dilakukan pihaknya dengan memperhitungkan margin of error sekitar 2,98 persen.

"Peluang tetap ada. Kalau survei, kami ada dua partai baru mempunyai peluang ke Senayan, Perindo dan PSI," ujar Rudi saat penyampaian hasil survei di Bakoel Coffee Cikini, Jakarta Pusat, Senin (5/11/2018).

Untuk mewujudkannya, Perindo harus berupaya lebih keras.

Baca: Ngabali Sambut Baik Kabar Bergabungnya Yusril Ihza Mahendra Menjadi Kuasa Hukum Jokowi-Maruf

Alasannya, berdasarkan hasil survei Perindo mengalami penurunan di tiga survei terakhir.

Berita Rekomendasi

3,1 persen pada Mei 2018, 2,9 persen pada Agustus 2018, dan 2,5 persen pada Oktober 2018.

"Kami menduga ada strategi kampanye, monoton terlalu jor-joran di TV. Tetapi, tidak mempunyai gerakan politik," kata dia.

Baca: Seminggu Jadi Istri Irwan Mussry, Maia Estianty Ungkap Perbedaan Suaminya: Enggak Kelihatan Kan?

Sedangkan, PSI terus mengalami kenaikan mulai dari 1,3 persen pada Mei 2018, 1,5 persen pada Agustus 2018, dan 1,6 persen pada Oktober 2018.

Hal tersebut dikarenakan PSI berhasil menghadirkan gebrakan-gebrakan yang menarik perhatian publik.

Misalnya, aksi bersih-bersih DPR di tengah serangkaian operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK.

Gebrakan itu sejalan dengan pertimbangan dalam memilih partai politik, yaitu bersih (27,8 persen), tokoh atau figur (23,4 persen), berpihak kepada rakyat (21,7 persen), dan rekam jejak (13,3 persen).

"Ada kaitan gebrakan yang dilakukan. Mungkin menarik kelas menengah dan kelas terdidik tidak ada caleg yang terkena korupsi, soal bersih-bersih DPR," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas