Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Memuji Kompas, Fahri Hamzah: Kompas Media Profesional dan Netral

Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah memuji keberadaan media Kompas dan kelompok Kompas Gramedia sebagai media netral.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Memuji Kompas, Fahri Hamzah: Kompas Media Profesional dan Netral
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah berada di Jepang memimpin delegasi DPR untuk mengawasi tenaga kerja Indonesia yang ada di luar negeri. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah memuji keberadaan media Kompas dan kelompok Kompas Gramedia sebagai media netral.

Sementara media lain, apalagi yang dimiliki orang-orang kaya dan orang partai, menurut Fahri Hamzah akan ikut mempengaruhi pemilu mendatang.

"Saya terus terang hormat dan senang melihat Kompas dan kelompoknya sebagai media Indonesia yang profesional dan netral," katar Fahri Hamzah kepada Tribunnews.com, Senin (5/11/2018) malam.

Fahri Hamzah tengah berada di Jepang memimpin delegasi DPR untuk mengawasi tenaga kerja Indonesia yang ada di luar negeri.

Fahri Hamzah yang akan berulang tahun ke-47, Sabtu 10 November ini merasa sangat prihatin dengan media lain yang dimiliki orang-orang kaya dan pimpinan partai politik (parpol).

"Lihat saja sekarang apalagi nanti saat pemilu, itu media yang dimiliki terutama para pimpinan partai politik pasti akan membentuk opini sendiri sesuai dengan siapa yang memilikinya (owner media) tersebut," kata Fahri Hamzah.

Baca: Kenangan Adik Dede Anggraini Korban Lion Air PK-LQP: Dia Telepon Kakak, Katanya Nanti Tolong Aku ya

Fahri Hamzah mengatakan Kompas dan kelompoknya dengan professonal memberitakan secara berimbang dan tidak memihak mana pun karena pemiliknya juga bukan dari pimpinan partai politik.

Fahri Hamzah juga menceritakan keadaan Indonesia yang sebenarnya sangat kompleks masalahnya saat ini.

Berita Rekomendasi

Masyarakat banyak yang mengeluh tapi banyak yang membiarkan.

"Nanti kalau sudah resah sudah kelihatan kesulitan yang dihadapi masyarakat barulah bergerak mengatasinya. Oleh karena itu harus dibuat masyarakat resah dulu, seolah juga ada seperti yang membuat besar dulu, sampai masyarakat resah, barulah ditanggapi masalah masyarakat tersebut. Aneh memang negeri ini," kata Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah sebagai pemimpin rombongan tim anggota DPR akan melakukan studi terkait pengawasan tenaga kerja Indonesia di luar negeri.

Fahri Hamzah juga mengaku ingin belajar dari Jepang.

Fahri Hamzah dan rombongannya tiba di Tokyo, Senin (5/11/2018) dan langsung rapat di KBRI Tokyo hingga jam 18.00 waktu Jepang.

Dijadwalkan Fahri Hamzah akan kembali ke Jakarta, Kamis (8/11/2018) mendatang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas