Survei Y-Publica Sebut Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerja Jokowi Stagnan
Survei terbaru lembaga Y-Publica menunjukkan 72,2 persen responden merasa puas terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres JK.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei terbaru lembaga Y-Publica menunjukkan 72,2 persen responden merasa puas terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Namun, jika dibandingkan survei sebelumnya, angka itu cenderung stagnan. Pada Survei Mei 2018, tingkat kepuasan publik mencapai 72,5 persen. Sedangkan, pada Agustus 2018 tingkat kepuasan mencapai 72,9 persen.
Untuk itu, Direktur Eksekutif Y-Publica, Rudi Hartono, mengingatkan kubu petahana agar tidak sekedar bertahan dari serangan narasi-narasi yang diciptakan kubu oposisi. Tetapi juga harus menciptakan narasi baru.
"Oposisi sangat aktif menciptakan narasi baru, 2019GantiPresiden, tempe setipis atm dll. Di kubu petahana hampir tidak ada narasi baru, kubu oposisi aktif membuat narasi baru sedangkan petahana membuat kontra narasi," kata dia, Senin (5/11/2018).
Baca: Rafathar Tolak Berpacaran dan Menikah Ketika Dewasa, Sikap Nagita Slavina Jadi Sorotan
Dia melihat setidaknya terdapat dua bidang yang membuat masyarakat tidak puas terhadap kerja Jokowi. Berdasarkan hasil survei dari Y-Publica terdapat dua bidang yang menggambarkan tingkat kepuasan publik di bawah 50 persen. Dua bidang, yaitu, Penciptaan lapangan kerja (45,6 persen) dan Pemenuhan kebutuhan dasar (45,8 persen).
Baca: Penyerahan Buku Merah, Sinergi KPK-Polri
"Dua bidang tingkat kepuasan publik rendah, penciptaan lapangan kerja dan pemenuhan kebutuhan dasar," kata dia.
Sehingga, menurut dia, kubu oposisi menjadikan dua bidang itu sebagai narasi. Sebab, kedua bidang itu merupakan bahan perbincangan populer di masyarakat. Untuk itu, diperlukan narasi dari kubu petahana.
"Oposisi membangun narasi di dua bidang ini. Ini populer bagi publik. Yang terjadi oposisi reproduksi narasi pemerintah tak membuat narasi, stagnan kalau tidak ada penciptaan narasi baru," ujarnya.
Sedangkan, untuk bidang lainnya, responden merasa puas terhadap kerja petahana. Bidang lainnya, yaitu pembangunan infrastruktur (78,3 persen), pemberantasan korupsi (75,1 persen), hubungan luar negeri (74,7 persen), pendidikan (72,7 persen), dan penegakan hukum (69,7 persen).
"Dari semua survei elektabilitas Jokowi tinggi. Yakinkan kepada rakyat kerja besar di periode kedua menjawab apa yang menjadi persoalan bangsa. Harus menciptakan narasi baru. Dicari bahasa populer enak di dengar menjadi bahan kampanye," tambahnya.
Seperti diketahui, survei Y-Publica digelar pada 10-20 Oktober 2018. Survei ini menggunakan metode kuantitatif dengan 1200 responden yang dipilih secara acak bertingkat mewakili 34 provinsi di Indonesia.
Survei dilakukan berupa wawancara tatap muka dengan responden terpilih dengan menggunakan kuisioner. Margin of error survei 2,98 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.