Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wujudkan Penduduk Berkualitas, BKKBN Gelar Seminar Nasional 'Analisis Dampak Kependudukan'

Seminar Nasional bertajuk 'Analisis Dampak Kependudukan Tahun 2018' dibuka oleh Deputi Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Muhamad Rizal Martua Damanik.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
zoom-in Wujudkan Penduduk Berkualitas, BKKBN Gelar Seminar Nasional 'Analisis Dampak Kependudukan'
tribunnews.com/Fitri Wulandari
BKKBN menggelar Seminar Nasional bertajuk 'Analisis Dampak Kependudukan Tahun 2018' yang digelar di Hotel Golden Tulip, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (6/11/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demi meningkatkan kualitas hidup penduduk Indonesia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar acara Seminar Nasional bertajuk 'Analisis Dampak Kependudukan Tahun 2018'.

Acara tersebut dibuka oleh Deputi Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Muhamad Rizal Martua Damanik dan turut didukung pula oleh lintas sektor untuk mewujudkan pembangunan berwawasan kependudukan.

Dlaam sambutannya, ia mengatakan bahwa pada seminar yang digelar kali ini, pihaknya berusaha membangun komitmen dengan lembaga kementerian hingga pemerintah daerah untuk tidak hanya fokus pada pengendalian jumlah penduduk. Namun juga meningkatkan kualitas hidup mereka.

Oleh karena itu ia menyebut persamaan persepsi harus dilakukan antara BKKBN dan para pemangku kepentingan agar rencana tersebut bisa terealisasikan, baik di tingkat provinsi hingga kecamatan.

“Sebagai langkah awal dalam mengatasi permasalahan kependudukan, kita harus memiliki persamaan persepsi tentang pembangunan berwawasan kependudukan dari tataran provinsi sampai dengan kabupaten/kota, kecamatan dan seterusnya," ujar Rizal, dalam sambutannya di Hotel Golden Tulip, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (6/11/2018).

Selain itu, melalui seminar nasional tersebut pihaknya bisa menyampaikan informasi mengenai berbagai kebijakan pengendalian dampak kependudukan sesuai dengan kondisi wilayah.

Berita Rekomendasi

Sebagai lembaga yang berfokus pada masalah kependudukan, menurutnya, BKKBN harus bisa mengambil peran dalam upaya penyampaian tentang kebijakan yang terkait kependudukan, baik itu berupa data maupun informasi.

"BKKBN sebagai institusi kependudukan, seyogyanya mampu berperan dalam menyampaikan kebijakan kependudukan, data dan informasi," jelas Rizal.

Lembaga yang kini dipimpin oleh Plt Kepala BKKBN Sigit Priohutomo itu, kata Rizal, terus berupaya mewujudkan sinergitas dengan otoritas daerah agar program pengendalian penduduk di masing-masing wilayah bisa terwujud, satu diantaranya melalui program 'Kampung KB'.

"(Menciptakan) terwujudnya sinergitas diantara organisasi perangkat daerah dalam mendukung program pengendalian penduduk di wilayah setempat," kata Rizal.

Lebih lanjut ia menyebutkan sejumlah fokus yang dibidik BKKBN saat ini, meliputi penurunan angka kelahiran total atau Total Fertility Rate (TFR), hingga penurunan angka fertilitas pada usia remaja.

"Khususnya dalam mendukung penurunan angka kelahiran total (Total Fertility Rate), penurunan kebutuhan ber–KB yang tidak terpenuhi, penurunan angka fertilitas pada usia remaja serta peningkatan persentase kesertaan ber-KB," pungkas Rizal.

Acara tersebut merupakan bentuk penyatuan hasil-hasil Analisis Dampak Kependudukan yang disesuaikan dengan isu-isu yang berkembang saat ini.

Tentunya sebagai dampak dari perubahan lingkungan strategis dan hasil kajian analisis dampak kependudukan yang telah dilakukan oleh BKKBN bersama para pakar dari berbagai universitas ternama di tanah air.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas