Satu Bayi Korban Pesawat Lion Air PK-LQP Berhasil Dikenali Karena Cap Telapak Kaki Kanan
Jenazah bayi korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP berhasil diidentifikasi tim DVI Polri karena ada cap telapak kaki.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenazah bayi korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP berhasil diidentifikasi tim DVI Polri, Jumat (9/11/2018).
Bayi berusia satu tahun tiga bulan tersebut atas nama Kyara Aurine Daniendra.
Sambil mengangkat lembaran kertas berisi cap telapak kaki, Kasubbid Olah TKP Inafis Kompol Suyanta mengatakan jenazah bayi tersebut berhasil diidentifikasi berdasarkan pencocokan manual cap telapak kaki kanan Kyara dengan jenazah bayi yang diterima di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Baca: Daftar Nama 77 Korban Lion Air JT610 yang Telah Teridentifikasi hingga Jumat Sore, 9 November 2018
Ia menjelaskan, proses identifikasi tersebut menjadi lebih cepat setelah keluarga Kyara memberikan data berupa cap kaki kanannya.
Menurut Suyanta, sebenarnya jenazah bayi tersebut sudah ditemukan di awal-awal proses evakuasi.
Hal yang menyulitkan identifikasi jenazah Kyara karena kedua orang tua Kyara juga menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT610.
Baca: Tim DVI Polri Kembali Berhasil Identifikasi Enam Korban Pesawat Lion Air PK-LQP, Ini Daftar Namanya
"Sebenarnya ini sudah datang waktu awal-awal proses evakuasi, tapi karena kedua orangtuanya juga jadi korban kami agak kesulitan untuk mengidentifikasinya," kata Suyanta di RS Bhayangkara Polri Tingkat I Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (9/11/2018).
Suyanta mengatakan, cap kaki kanan Kyara tersebut diambil ketika Kyara lahir di rumah sakit.
Baca: Ratusan Pelayat Hadiri Pemakaman Jenazah Inayah Dewi Korban Lion Air JT610 di Banjarnegara
Berdasarkan berkas yang diterimanya, selain cap kaki juga tertera data lain misalnya jam dan tempat lahir serta nama kedua orangtua Kyara.
"Biasanya ketika bayi baru lahir akan diambil cap kakinya. Di situ tertulis semua identitasnya, dari jam lahir sampai nama orang tua, lengkap. Biasanya itu dilakukan agar satu bayi tidak tertukar dengan bayi lainnya," kata Suyanta.
Suyanta menjelaskan hal yang menjadi kesulitan timnya dalam proses identifikasi korban melalui sidik jari adalah kondisi sidik jari.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kondisi sidik jari korban antara lain pembusukkan dan cuaca tempat jenazah tersebut ditemukan.
Untuk Kyara, ia mengatakan kondisinya cukup bagus sehingga memudahkan dalam proses identifikasinya.