Keterampilan Guru Dinilai Tertinggal dengan Praktek Dunia Industri
Didi menjelaskan dalam hal pembenahan sistem pendidikan, ada beberapa varibel penunjang diantaranya guru, kurikulum,
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua PB PGRI Didi Supriadi menyatakan pihaknya tidak begitu optimis dengan penyelesaian vokasi serta ironi pendidikan di era milenial.
"Kami tidak begitu optimis karena memang banyak carut marut yang harus diselesaikan," imbuhnya, Sabtu (10/11/2018) dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat.
Didi menjelaskan dalam hal pembenahan sistem pendidikan, ada beberapa varibel penunjang diantaranya guru, kurikulum, managemen hingga sarana dan prasarana.
Oleh karena itu, dirinya konsen pada guru. Dimana menurutnya perlu diperbaiki keterampilan guru yang terkadang keterampilan yang dimiliki atau diajarkan telah tertinggal jika disandingkan dengan era milenial saat ini.
"Kami konsen di guru, kadang keterampilan guru itu sering tertinggal 10-sekian tahun, yang diajarkan itu sudah jauh kelewat. Jadi dia keluar dunia kerja, gak nyambung," papar Didi.
Baca: Dirjen PAS: Siapa Kita Ditunjukkan Dengan Kreativitas Nyata, Jangan Sia-siakan Kemerdekaan
Lebih lanjut, Anton J Supit Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial juga mengamini dunia industrial akan sangat nyaman apabila lulusan SMK bermutu atau sesuai dengan kebutuhan.
"Memang dibutuhkan kebijakan pendidikan. Kalau vokasinya benar pasti sukses. Saya sering ditanya wartawan berapa lama vokasi bisa sukses di Indonesia. Saya tidak bisa jawab karena pengalaman Malaysia yang meniru Jerman saja butuh 8 tahun," singkatnya.