PSI: Politik Genderuwo Itu Politik Kuno
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyinggung perilaku politik yang gemar menebar ketakutan
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyinggung perilaku politik yang gemar menebar ketakutan. Menurutnya, hal tersebut merupakan gaya berpolitik yang sudah kuno.
"Politik gaya lama adalah politik yang gemar menyebar ketakutan. Politisi genderuwo, kalau kata Bro Jokowi," kata Grace saat berpidato di HUT PSI ke-4, di ICE BSD, Tangerang, Minggu, (11/11/2018).
Menurutnya, ada perbedaan antara generasi optimis dengan politisi lama. Grace menyebut politisi kuno melihat orang atau negara lain sebagai ancaman.
Baca: Curahan Hati Cici Panda Tentang Ketidaknyamanan yang Dialaminya Saat Masuki Usia Kehamilan 37 Minggu
"Karena itu mereka sering pidato aneh-aneh, akan menyetop seluruh imporlah, bahaya asinglah," imbuhnya.
Selain itu, Grace juga menyebut para politisi penebar ketakutan, selalu berada di kumpulan bersama politisi sontoloyo.
Politisi yang menurutnya adalah gemar menyebar isu SARA dan hoaks.
Sementara itu, calon presiden nomor urut 01, Jokowi yang juga hadir dalam acara tersebut mengapresiasi pola pikir PSI.
Menurut Jokowi, memang para politisi muda harus bisa menjadi lebih baik.
"Keinginan ini hanya bisa didukung oleh ekosistem yang kondusif, maka akan kita dukung dengan ekosistem yang positif," ujar Jokowi yang memberikan pidato di HUT PSI ke-4.
Petahana itu berikrar tak akan menebar pesimisme. Indonesia harus diberi energi positif untuk maju, bukan pesimisme yang mendorong pada kehancuran.
Maka pemerintah akan terus menumbuhkan suasana yang penuh harapan.
"Anak muda harus diberi harapan dan bukan ketakutan," kata Jokowi.