Cerita Bung Karno Punya Rak Buku Khusus di Dalam Toilet Rumahnya
Saking gemarnya membaca buku, Bung Karno memiliki kamar mandi yang dirancang sedemikian rupa untuk nyaman dalam membaca buku
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
![Cerita Bung Karno Punya Rak Buku Khusus di Dalam Toilet Rumahnya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/membedah-buku-tentang-bung-karno.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia (RI) pertama, Ir Soekarno merupakan sosok pemikir yang besar yang sangat teliti.
Keseharian Soekarno yang terkenal dengan panggilannya Bung Karno itu tidak lepas dari membaca buku.
Baca: Kitab Kuno Dikirab Menuju Rumah Masa Kecil Bung Karno
Bahkan, Bung Karno kerap membaca buku dari berbagai macam bahasa, mulai buku berbahasa Belanda, Jerman hingga Prancis.
Saking gemarnya membaca buku, Bung Karno memiliki kamar mandi yang dirancang sedemikian rupa untuk nyaman dalam membaca buku.
Di dalam kamar mandi Bung Karno, terdapat dua meja bertingkat yang berisi berbagai macam-macam buku kegemarannya.
Cerita soal rak buku di kamar mandi Bung Karno itu disampaikan oleh Wakil Ketua MPR RI sekaligus kader PDI Perjuangan, Ahmad Basarah mewakili Megawati Soekarnoputri dalam acara bicara sejarah, 'Tentang yang Tersurat dan Tersirat dari Pemikiran Bung Karno' di Museum Nasional, Jakarta, Sabtu (17/11/2018).
"Mohon maaf saya harus sampaikan permohonan maaf kepada Ibu Mega. Di kamar mandi beliau ada meja di mana meja dalam toilet itu berisi buku-buku yang harus bung karno baca ketika ia berada di dalam toilet," kata Ahmad Basarah.
"Jadi kata Ibu Mega menceritakan kepada saya dalam meja tingkatan pertama buku yang sudah dibaca, tingkatan kedua buku yang belum di baca, yang di bawah," Ahmad Basarah.
Ahmad Basarah juga menyampaikan, bila Bung Karno memiliki cara tersediri dalam membaca setiap buku.
Setiap kali selesai membaca buku, Bung Karno kerap menulis catatan kecil.
Dari catatan tersebut menggambarkan bahwa seolah Bung Karno sedang berinteraksi langsung dengan sang penulis.
"Cara beliau membaca buku itu, dia selalu menberikan catatan catatan sebagai koreksi. Jadi semacam dialog dengan penulisnya. Jadi setiap Bung Karno setiap membaca dia selalu memberikan catatan catatan," ungkap Basarah.
Baca: Anak-Anak di Daerah Pedalaman Butuh Buku Bacaan
"Itulah cara Bung Karno, memperkaya khazanah pengetahuannya, yang kemudian kita sama sama tahu, sebagai seorang yang berlatar belakang insinsyur karena Bung Karno kuliah di ITB, Bung Karno menguasai berbagai macam ilmu, berbagai macam ideologi," tutupnya.
Dalam kesemapat itu, turut hadir tokoh senior PDI-Perjuangan, Sabam Sirait, Dirjen Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayan Hilmar Farid dan sejumlah tokoh lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.