Sandi: Selama Kampanye di Jateng Banyak Keluhan soal Ekonomi
Selama kampanye di Jawa Tengah tersebut, Sandi mengatakan kebanyakan keluhan masyarakat adalah masalah ekonomi.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum bertolak ke Aceh, calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno sempat melaporkan kegiatan kampanye di sejumah Provinsi di Jawa Tengah kepada Prabowo Subianto pada Senin (19/11/2018) malam.
Laporan kegiatan kampanye tersebut dilaporkan untuk kemudian dievaluasi bersama Prabowo untuk pemenangan Pemilu Presiden 2019.
"Saya baru saja melaporkan ke pak Prabowo hasil kunjungan empat hari menyerap aspirasi di Kabupaten Temanggung, Kabupaten Magelang, Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Purworejo, di mana isu-isu lokal maupun yang dirasakan masyarakat di sana, semua terangkum," ujar Sandiaga di Kediaman Prabowo.
Selama kampanye di Jawa Tengah tersebut, Sandi mengatakan kebanyakan keluhan masyarakat adalah masalah ekonomi. Mulai dari mahalnya harga kebutuhan pokok hingga sulitnya mencari kerja.
"Harapannya kebijakan kebijakan kita yang lebih pro rakyat. Pertanian sebagai salah satu sektor di daerah Jawa Tengah, itu juga menjadi isu utama dari kampanye kita ke depan untuk menyerap aspirasi dan mulai setelah diagnosa ini untuk solusi solusinya dan rencana kerja kita," katanya.
Menurut Sandi apa yang ditemukannya selama kampanye tersebut diamini oleh Prabowo. Menurutnya, selama kampanye, Prabowo juga mendapat banyak masukan soal ekonomi masyarakat.
Selanjutnya menurut Sandi data selama ia kampanye dan data yang dimiliki Prabowo selama kampanye akan disinkronisasikan. Sejauh ini sudah 50 persen data yang masuk untuk kemudian bisa ditarik kesimpulan seberapa besar keinginan masyarakat terhadap perubahan kebijakan ekonomi dan pemerintahan.
"Jadi bulan depan data internal kami, survei internal kami akan mengonfirmasi apakah sekarang sudah lebih banyak, masyarakat yang menginginkan perubahan itu. Karena di survei internal kami bulan Oktober, data tersebut sudah 50 persen. Kita akan melihat apakah data ini murni karena dorongan ekonomi atau karena juga harapan pemerintahan baru Insha Allah bisa dihadirkan 2019 meningkatkan optimisme," pungkasnya.