Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bantah Ucapan Erick Thohir, Wasekjen Demokrat Tegaskan SBY Sudah Kembangkan Industri Kreatif

Wasekjen Demokrat Putu Supadma Rudana menanggapi pernyataan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, Erick Thohir soal industri kreatif.

Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Bantah Ucapan Erick Thohir, Wasekjen Demokrat Tegaskan SBY Sudah Kembangkan Industri Kreatif
dok. Humas DPR RI
Anggota Komisi X DPR RI Putu Supadma Rudana saat RDP dengan Sekjen Kemendikbud, di Gedung DPR RI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wasekjen Demokrat Putu Supadma Rudana menanggapi pernyataan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, Erick Thohir.

Erick Thohir menilai Jokowi merupakan Presiden pertama yang memperhatikan industri kreatif.

"Saya sangat menyayangkan pernyataan Erick Thohir yang mengklaim bahwa Presiden Jokowi merupakan Presiden pertama yang perhatian pada industri kreatif di Indonesia," kata Putu dalam keterangan tertulis, Kamis (22/11/2018).

Putu meminta Erick Thohir seharusnya melihat data sebelum mengeluarkan pernyataan ke publik.

Anggota Komisi X DPR itu mengingatkan sejak 2006 Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menginstruksikan pengembangan Ekonomi kreatif di negeri ini.

Pada tahun 2007 dilakukan peluncuran Studi Pemetaan Kontribusi Industri Kreatif Indonesia 2007 pada Trade Expo Indonesia.

Di tahun 2008, kata Putu, SBY meluncurkan cetak biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 dan Pengembangan 14 Subsektor Industri Kreatif Indonesia. Selain itu, di 2029 juga ada pencanangan Indonesia Kreatif.

Berita Rekomendasi

Tak hanya itu, lanjut Putu, sejak 2009 Pemerintahan SBY menggelar Pekan Produk Kreatif dan Pameran Ekonomi Kreatif.

"Jadi badan ekonomi kreatif itu ada sejak Jaman SBY, namanya pariwisata ekonomi kreatif. Ini sangat disayangkan kapasitas ketua timses pak Jokowi seperti ini. Pernyataan Erick sangat prematur dan menunjukan ketidak pahaman tentang ekonomi kreatif serta membuat malu Presiden Jokowi," ujar Putu.

Putu kembali mengingatkan Erick Thohir bahwa saat ini pemerintah menurunkan anggaran dari sekitar Rp 1,5 Triliun menjadi hanya Rp 659 Miliar di tahun 2019 untuk badan ekonomi kreatif.

"Saya sebagai anggota komisi X DPR RI justru merasa bahwa Bekraf ini pelan pelan dikerdilkan bukan diperhatikan," kata Putu.

Padahal, ujar Putu, banyak program-program ekonomi kreatif yang berfokus pada kearifan lokal dan memberikan kontribusi kepada masyarakat harus dikembangkan dengan maksimal.

"Lebih baik Pak Jokowi mempertimbangkan kembali, apakah Erick Thohir pantas sebagai ketua tim kampanye nasional (TKN) Jokowi - Maruf," katanya.

Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Maruf Amin, Erick Thohir menilai Jokowi merupakan Presiden pertama yang memperhatikan industri kreatif.

"Beliau (Jokowi) yang pertama kali melakukan trobosan industri kreatif di Indonesia," kata Erick Thohir kepada wartawan dalam acara #01Fest di Epiwalk, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (17/11/2018).

Baca: Erick Thohir Sebut Jokowi sebagai Presiden Pertama yang Beri Perhatian ke Industri Kreatif

Baca: Erick Thohir: Jokowi App Diluncurkan untuk Tangkal Hoax

Jika ada seseorang yang mengaku-ngaku menginisasi industri kreatif di Indonesia, Erick Thohirjustru mempertanyakan hal tersebut.

"Pak Jokowi sebagai presiden yang pertama kali melakukan ada sebuah badan industri kreatif. Beliau yang pertama kali jadi kalau ada yang mengaku-ngaku ya agak aneh," pungkas Erick Thohir.

Erick Thohir sendiri hadir dalam acara peluncuran Jokowi App.

Hadir juga dalam acara sejumlah petinggi TKN seperti Direktur Komunikasi Politik Usman Kansong, Direktur Program Aria Bima, Direktur Konten Fiki Satari dan Wakil Direktur Bidang Saksi Lukman Edy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas