Menag Belum Tahu Temuan BIN Terkait Puluhan Penceramah Terpapar Radikalisme di Kementerian
"Kami belum tahu, tanyakan BIN saja dulu, itu kan temuan BIN," ujar Lukman Hakim Saifuddin
Penulis: Reza Deni
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin mengaku pihaknya belum tahu terkait temuan Badan Intelijen Negara (BIN) soal 50 penceramah di masjid lingkungan pemerintah yang terpapar radikalisme.
"Kami belum tahu, tanyakan BIN saja dulu, itu kan temuan BIN," ujar Lukman Hakim Saifuddin seusai memberikan sambutan dalam seminar di Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta Timur, Kamis (22/11/2018).
Baca: Peran Guru Agama Tangkal Penyebaran Paham Radikalisme
Meski demikian, Lukman Hakim Saifuddin mengaku bakal mendalami temuan BIN tersebut.
"Saya sedang ingin mendalami soal ini," tambahnya seraya berjalan menuju mobil.
Baca: Putus dari Luna Maya, Ini Kisah Reino Barack dari Tokyo ke London Temui Syahrini dan Pengakuan Inces
Sebelumnya, Badan Intelijen Negara (BIN) menyatakan ada 50 penceramah di masjid lingkungan pemerintah yang menyebarkan konten kebencian.
Juru bicara kepala BIN, Wawan Hari Purwanto mengatakan, konten cemarah yang disampaikan 50 penceramah tersebut bermuatan ujaran kebencian, mengkahfir-kafirkan orang lain.
"Kita dorong ini lebih sejuk, kami semua berkoordinasi BIN dan kementerian/lembaga lain," ujar Wawan.
Baca: BIN: 41 Masjid di Kementrian Terpapar Paham Radikal
Wawan tak menyebut secara jelas apakah penceramah tersebut terafialiasi dengan kelompok berajaran radikal tertentu atau tidak, namun yang pasti BIN terus melakukan pendalaman.
"Yang jelas ada penceramah seperti itu dan sudah kita dalami dan kita lakukan pendekatan-pendekatan supaya enggak lebih (jauh) lagi," papar Wawan.