Silaturahmi dengan Kiai dan Ulama di Bogor, Jokowi Klarifikasi 3 Isu Miring Tentang Dirinya
Presiden Joko Widodo, Rabu (21/11/2018) petang, bersilaturahim dengan 50-an kiai dan ulama dari Kota dan Kabupaten Bogor serta Kota Depok.
Editor: Sugiyarto
"Justru yang di sana jadi (antek) Indonesia. Jangan dibolak-balik," ujar Jokowi.
Isu kedua yang diklarifikasi oleh Presiden Jokowi, yakni Jokowi adalah antek asing.
Presiden juga heran dengan tudingan ini.
Sebab di bawah pemerintahannya, justru sejumlah blok minyak dan gas serta tambang yang sebelumnya dikuasai oleh perusahaan asing, kini telah dimiliki oleh BUMN Indonesia.
Beberapa di antaranya, yakni Blok Rokan, Blok Mahakam, dan Freeport.
"Kok enggak ada yang demo saya?"
"Demo dukung maksudnya. Karena kalau dukungan doa, pasti sudah para ulama."
"Tapi demo dukungan moril ini yang harusnya jadi penambah semangat," ujar Jokowi.
Isu miring terakhir yang diklarifikasi Jokowi, yakni soal tuduhan bahwa dirinya adalah anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).
Seperti yang seringkali diungkapkan di sejumlah kesempatan, Jokowi menjelaskan negara telah menyatakan PKI sebagai organisasi yang terlarang tahun 1965/1966.
Jokowi sendiri lahir tahun 1961.
"Apa ada aktivis PKI balita?" tanya Jokowi yang diikuti tawa para kiai dan ulama.
Silaturahim Presiden dengan kiai serta ulama se-Bogor dan Depok itu merupakan bagian dari acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
Usai silaturahim, Presiden Jokowi dan para ulama serta kiai melaksanakan shalat isya di masjid itu. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Silaturahim dengan Ulama Bogor dan Depok, Jokowi Klarifikasi 3 Isu Miring