Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Usai Bertemu Gerindra, PAN, dan PKS, Sekjen Demokrat Tegaskan Koalisi Prabowo-Sandi Solid

Empat Sekretaris Jenderal Partai Pengusung Prabowo Sandi menggelar rapat di rumah Pemenangan, Jalan Daksa, Kebayoran Baru

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sugiyarto
zoom-in Usai Bertemu Gerindra, PAN, dan PKS, Sekjen Demokrat Tegaskan Koalisi Prabowo-Sandi Solid
tribunnews/taufik ismail
Empat Sekjen Partai Pengusung Prabowo-Sandi (kiri-kanan), Ahmad Muzani (Gerindra), Hinca Pandjaitan (Demokrat, Eddy Soeparno (PAN), Mustafa Kamal (PKS). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat Sekretaris Jenderal Partai Pengusung Prabowo Sandi menggelar rapat di rumah Pemenangan, Jalan Daksa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu malam, (21/11/2018).

Mereka yang hadir diantaranya Ahmad Muzani (Gerindra), Mustafa Kamal (PKS), Hinca Pandjaitan (Demokrat), dan Eddy Soeparno (PAN).

Sejumlah topik dibicarakan oleh para Sekjen partai tersebut mulai dari daftar pemilih tetap, paket kebijakan ekonomi pemerintah jilid 16.

Dan juga kesolidan partai koalisi. Terkait kesolidan partai koalisi Hinca mengatakan bahwa partai Demokrat tetap solid memenangkan Prabowo-Sandi.

"Kalau ada yang nanya engga solid saya jawab solid sama tim ini. tidak ada yang berubah di situ," ujar Hinca.

Adapun menurut Hinca Partainya kini sedang fokus menguatkan partai Demokrat. Dengan kuatnya dukungan terhadap Demokrat maka dukungan Prabowo-Sandi semakin kuat.

"Ada banyak pertanyaan soal soliditas. kami sudah dilihat Tentu sebagai partai pengusung kamipun ingin agar Prabowo Sandi nanti didukung oleh partai-partai yang kuat dukungannya di parlemen. Karena itu sebagai Sekjen kamipun harus menggerakan roda organisasi partai sampai ke bawah," katanya.

BERITA REKOMENDASI

Dengan kondisi seperti itu menurut Hinca Partai Demokrat harus jeli dalam menentukan strategi pemenangan Pileg dan Pilpres. Karena keduanya saat ini berjalan berbarengan.

"Karena Pileg dan Pilpres ini serentak ini kami harus katakan berulang-ulang membuat konsekuensi di lapangan harus jeli dan strateginya tepat," pungkasnya.

Hubungan Gerindra dan Demokrat mengalami pasang surut. Beberapa waktu lalu politikus dari kedua partai tersebut saling lempar kritikan meski berada pada koalisi yang sama mendukung Prabowo-Sandi di Pemilu Presiden 2019.

Hubungan ke duanya memanas setelah Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) mengatakan bahwa hanya PDIP dan Gerindra lah yang paling diuntungkan dalam Pemilu mendatang.

Ke dua partai tersebut mendapatkan efek ekor jas yang signifikan karena kadernya menjadi Capres yakni Jokowi (PDIP) dan Prabowo (Gerindra).


Kondisi tersebut membuat Demokrat lebih fokus pada Pemilu Legislatif ketimbang Pilpres.

Bahkan Demokrat membebaskan kadernya untuk memberikan dukungan di Pilpres mendatang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas