Yustian Mengaku Bunuh Iin Puspita, Sang Pemandu Lagu dengan Hantaman Palu
Yustian dan Nissa Regina mengakui perbuatan jahat itu dilakukan pada Minggu 18 November 2018 malam antara pukul 20.00 WIB atau 21.00 WIB.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembunuh pemandu karaoke Ciktuti Iin Puspita, Yustian, mengaku hanya sekali memukul kepala korban dengan palu.
Dia mengaku, pukulan yang dia hantamkan ke kepala Iin membuatnya meninggal seketika.
"Kalau (mereka) mengaku sekali dengan palu itu (dihantam) di bagian kepala. Itu baru dari pengakuan. Kita masih akan periksa lagi nanti ada hasil laporan," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Indra Jafar, saat dikonfirmasi, Jumat (23/11/2018).
Yustian dan Nissa Regina mengakui perbuatan jahat itu dilakukan pada Minggu 18 November 2018 malam antara pukul 20.00 WIB atau 21.00 WIB.
Palu yang dipakai menghantam kepala Iin disebut pelaku ada dibawah kasur Iin.
Baca: Anak-anak Almarhum Dufi Sempat Emosional dan Tanyakan Keberadaan Almarhum
Tapi, untuk memastikan semuanya Indra mengatakan pihaknya masih perlu menunggu hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik Polri. Kedua pelaku sendiri diketahui baru beberapa bulan menjalin hubungan.
"Yang kami temukan di TKP (Tempat Kejadian Perkara) (palu) di bawah tempat tidur. Nanti kita akan dalami lebih jauh," jelas Indra Jafar.
Baca: Tujuh Fakta Kasus Pembunuhan Iin Puspita, Pemandu Lagu di Karaoke yang Mayatnya Disimpan di Lemari
Sebelumnya diberitakan, Iin Puspita ditemukan sudah tidak bernyawa pada Selasa (20/11/2018) lalu.
Mayatnya berada di dalam lemari kos-kosan di kawasan Kelurahan Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan.
Beberapa saat kemudian, kedua pelaku yakni Yustian dan Nissa Regina dibekuk polisi saat berusaha kabur di wilayah Merangin, Jambi.