Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ratusan Pegiat Medsos Belajar Karya Konten Positif untuk Bendung Informasi Hoax

Mengusung tema kegiatan "4 tahun Indonesia Kreatif" acara tersebut diikuti oleh 200 orang pegiat dunia maya dari berbagai latar belakang dan usia

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Ratusan Pegiat Medsos Belajar Karya Konten Positif untuk Bendung Informasi Hoax
HandOut/Ist
Kegiatan bertema "4 tahun Indonesia Kreatif" di Hotel Aryaduta, Jalan Sumatera, Kota Bandung, Jumat (23/11/2018). Acara tersebut diikuti oleh 200 orang pegiat dunia maya dari berbagai latar belakang dan usia, di antaranya komunitas blogger, kelompok informasi masyarakat, dan generasi milenial. 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Dalam upaya membendung penyebaran informasi bermuatan hoax di media sosial, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), mengajak para pegiat medsos di Jawa Barat untuk mengikuti perlombaan menulis karya jurnalistik positif, terkait keindahan Indonesia, khususnya dunia industri kreatif yang disediakan pemerintah bagi masyarakat selama beberapa tahun terakhir.

Mengusung tema kegiatan "4 tahun Indonesia Kreatif" acara tersebut diikuti oleh 200 orang pegiat dunia maya dari berbagai latar belakang dan usia, di antaranya komunitas blogger, kelompok informasi masyarakat, dan generasi milenial.

Ketua pelaksana kegiatan, Taufik Rauf menjelaskan, dengan kemampuan yang dimiliki para pegiat media sosial, pihaknya ingin mengedukasi dan mengajak agar pemanfaatan media sosial, dapat digunakan sebagai sarana membuat beragam karya kreatif secara positif atau membangun.

Sehingga perilaku tersebut pada akhirnya dapat diikuti secara masif dan menjadi budaya di masyarakat lainnya.

"Melalui kegiatan ini kami ingin mengajak generasi muda dengan kemampuan menggunakan media sosial yang luar biasa, dapat memanfaatkan media sosial sebagai sarana penyebaran informasi berkonten positif, bahkan menjadi daya tarik yang layak untuk diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat," ujarnya di Hotel Aryaduta, Jalan Sumatera, Kota Bandung, Jumat (23/11/2018).

Taufik mengakui, seiring masuknya era keterbukaan informasi saat ini, sebagai institusi pemerintah pihaknya cukup kewalahan untuk dapat membendung, maraknya penyebaran informasi hoax yang muncul dari berbagai sumber di media sosial.

Untuk itu, ia berharap, masyarakat khususnya para pegiat media sosial memiliki kesaradaran untuk secara bijak memanfaatkan perkembangan teknologi informasi tersebut, dengan membiasakan diri melakukan penelusuran, sebelum membagikan informasi tersebut secara acak kepada pengguna dunia maya lainnya.

BERITA REKOMENDASI

"Meski kami memiliki kewenangan untuk memblok atau non aktifkan suatu akun berisi konten hoax, namun dengan masifnya aktivitas di dunia maya yang sangat luar biasa setiap harinya, maka menjadi kesulitan tersendiri. Untuk itu kami ingin membangun kesadaran literasi para pengguna medsos, dengan membiasakan search sebelum share," ucapnya.

Disinggung terkait hadiah bagi para pemenang lomba, pihaknya telah menyediakan beragam hal, selain nominal uang tunai dengan besaran antara Rp. 750 ribu - hingga Rp. 1,5 juta, para pemenang pun akan mendapatkan hadiah menarik lainnya dalam bentuk gawai.

"Kita memiliki beberapa kriteria penilaian dalam lomba ini, diantaranya, hasil karya peserta harus memiliki tata bahasa dengan isi tulisan, serta foto yang memiliki makna positif, sehingga dapat menggugah ajakan membangun di masyarakat. Untuk itu, para juri yang kami hadirkan merupakan tokoh kompeten di bidang komunikasi dan informasi seperti, tim ahli Kominfo dan ketua program studi DKV dari berbagai perguruan tinggi di Bandung," katanya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas