Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI meminta insiden jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, akhir Oktober lalu mendapat perhatian khusus dari seluruh pihak terkait.

Apalagi saat ini jumlah pengguna jasa penerbangan sangat tinggi. Sehingga musibah jatuhnya pesawat seperti Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang dengan nomor penerbangan JT-610 tidak terjadi lagi.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komite II DPD Charles Simaremare saat rapat dengar pendapat dengan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi Soerjanto Tjahjono, Direktur Navigasi Penerbangan Elfi Amir, dan Presdir Lion Group Edward Sirait di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (26/11/2018).

"Mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang disatukan oleh wilayah perairan dan udara sehingga sangat membutuhkan penyelenggaraan penerbangan sebagai bagian dari sistem transportasi yang melayani masyarakat dengan tertib, teratur, selamat, aman, nyaman dengan harga yang wajar," ujar Charles.

Baca: Politikus NasDem Sebut Ketidakdewasaan PKS dan Gerindra Jadi Penyebab Kosongnya Kursi Wagub DKI

Charles juga meminta agar praktik usaha bisnis di dunia penerbangan terhindar dari kecurangan.

"Dan menghindari praktik persaingan usaha yang tidak sehat," imbuhnya.

Lebih lanjut, kata Charles, industri penerbangan Tanah Air mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.

Sektor perhubungan udara mengalami pertumbuhan 17,99 persen selama 2014-2017 dan dengan jumlah penumpang yang meningkat dari 72 juta orang pada 2014 menjadi 109 juta di tahun 2017. 

Charles melihat perkembangan tersebut tidak disertai dengan peningkatan jaminan keselamatan dan keamanan.

"Hal ini tercermin dari fakta bahwa dalam empat tahun terakhir setidaknya telah terjadi tiga musibah penerbangan yang menelan korban jiwa. Di mana terakhir peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT-610," tandasnya.