Tsamara Tantang Balik Fahri Hamzah dan DPR Beri Akses Lebih untuk KPK
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, kembali melancarkan kritik tajam untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menurutnya telah gagal dalam
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, kembali melancarkan kritik tajam untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menurutnya telah gagal dalam pemberantasan korupsi.
Kritik Fahri, tersebut ditanggapi oleh politikus PSI, Tsamara Amany Alatas.
Dirinya menilai Fahri terlalu sering mengkritik KPK. Padahal menurut Tsamara, KPK telah menunjukan kesuksesannya dengan menangkap banyak koruptor.
"Saya pikir udah keseringan ya pak Fahri itu mengatakan bahwa KPK itu gagal. Tapi yang perlu kita perjelas adalah KPK itu memiliki kesuksesannya, berhasil dalam bidang penindakan. Semakin banyak koruptor ditangkep tuh berarti kesuksesan KPK," ujar Tsamara di Litera Cafe, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (30/11/2018).
Baca: KPK Disebut Gila oleh Fahri Hamzah soal OTT, Saut Sebut Pegawainya Tak Mau Makan Gaji Buta
Tsamara malah menanyakan balik kepada Fahri dan DPR, apakah sudah memberikan sistem pencegahan korupsi yang mumpuni. Menurutnya kurangnya sistem tersebut yang membuat KPK masih terus melakukan penindakan.
"Saya tanyakan ke pak Fahri apakah DPR sudah memberikan fasilitas bersama pemerintah sudah mencoba sebagai pimpinan DPR untuk membuat sistem pencegahan korupsi," tegas Tsamara.
Lebih jauh, Tsamara menantang Fahri untuk mengesahkan Undang-Undang E-budgeting serta kewenangan lebih luas untuk KPK dalam memberantas korupsi.
"Saya tantang pak Fahri untuk mengesahkan UU e-budgeting dan memberikan KPK akses kesana untuk mencegah kerugian negara," pungkas Tsamara.
Sebelumnya Fahri menyebut KPK menunjukkan sikap frustasi dan memiliki kerangka berpikir yang keliru dalam pemberantasan korupsi.
Hal itu merupakan respons Fahri atas pernyataan Ketua KPK Agus Rahardjo yang menyebut bahwa KPK bisa melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) setiap hari jika personelnya cukup.
"Loh artinya gagal dong bos. Ini orang gagal minta tepuk tangan terus. Gila ini, otak kita ini diputar ke arah yang salah. Suruh memberantas korupsi malah bilang KPK kalau mau, bisa setiap hari OTT. Duh, yang bener ngomong," ujar Fahri kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, (29/11).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.