Peringati Hari HIV AIDS Sedunia, BKKBN Gelar Seminar Nasional
Setiap tahunnya, masyarakat dunia memperingati hari AIDS setiap tanggal 1 Desember. Hari AIDS diperingati dengan tujuan untuk menumbuhkan kesadaran te
Editor: Content Writer
Setiap tahunnya, masyarakat dunia memperingati hari AIDS setiap tanggal 1 Desember. Hari AIDS diperingati dengan tujuan untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV.
Untuk memperingati hari tersebut, banyak cara dilakukan oleh masyarakat ataupun lembaga pemerintah.
Salah satunya yang dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BkkbN) yang merayakan peringatan Hari AIDS ke-30 tahun 2018 ini dengan mengadakan Seminar Nasional.
Tema yang diangkat dalam seminar ini adalah “Saya Berani, Saya Sehat!” yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian seluruh masyarakat terhadap HIV AIDS.
“Berani untuk apa? Untuk mengurangi resiko penularan virus HIV. Selanjutnya, masyarakt juga mau secara sukarela memeriksakan diri untuk mengetahui status HIV-nya,” jelas Plt Kepala BKKB, Sigit Priohutomo dalam pembukaan seminar yang dilaksanakan di Papua pada 22 November 2018.
Lebih lanjut Sigit menjelaskan bahwa epidemic HIV AIDS merupakan permasalahan sosial yang memerlukan perhatian dari lintas sektor guna mencapai target bersama, yaitu mengakhiri epidemic AIDS pada tahun 2030.
Salah satunya melalui seminar nasional ini, agar dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan perilaku positif masyarakat tentang kesehatan reproduksi.
Berbagai upaya telah dilakukan BKKBN sejak tahun 2000 untuk melaksanakan Program Kesehatan Reproduksi Remaja.
Dalam lima tahun belakang, program KRR ini telah diremajakan menjadi program Ketahanan Remaja yang mengangkat tagline “Generasi Berencana” atau yang disingkat GenRe.
BKKBN mengembangkan GenRe sebagai intervensi terhadap tantangan dan permasalahan remaja di Indonesia. Dari aspek kuantitas, jumlah dan proporsi remaja Indonesia saat ini sangat besar.
Jumlah mereka yang besar ini akan dapat menjadi aset yang luar biasa bagi bangsa dan negara jika dikelola dengan baik. Penduduk usia remaja ini juga merupakan Generasi Emas Indonesia akan berada pada usia produktif saat Indonesia berumur 100 pada 2045 mendatang.
Hal ini otomatis membuat mereka menjadi penerus bangsa Indonesia. Untuk itu, mereka perlu diedukasi agar mengerti tentang kesehatan reproduksi yaitu resiko tertular HIV dan AIDS, bahaya narkoba, serta belajar juga tentang bahaya dan akibat kehidupan seks yang bebas, termasuk pentingnya penundaan usia perkawinan serta pentingnya Keluarga Berencana sebagai suatu landasan dalam menekan laju pertumbuhan penduduk dan membangun keluarga yang berkualitas. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.