Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Basuki Belum Bisa Pastikan Jumlah Korban Penembakan di Proyek Trans Papua

Terkait hal tersebut, Menteri Basuki berujar saat ini penyelidikan aparat kemanan baik Polri mapun TNI tengah dilakukan.

Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Menteri Basuki Belum Bisa Pastikan Jumlah Korban Penembakan di Proyek Trans Papua
Syarizal
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan saat ini pihaknya belum dapat memastikan secara pasti jumlah korban jiwa atas penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Terkait hal tersebut, Menteri Basuki berujar saat ini penyelidikan aparat kemanan baik Polri mapun TNI tengah dilakukan.

"Untuk jumlah korban, kami masih menunggu informasi lebih lanjut antara 24- 31 orang, dan ini masih sedang kami cek," ujar Menterk Basuki di Kantor Kemen PUPR, Jakarta Selatan, Selasa, (4/12/2018).

Untuk itulah, Menteri Basuki ditemani Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan jajaran terkait akan langsung melihat lokasi kejadian pada malam nanti.

Hal tersebut, dikatakan Menteri Basuki, untuk mengetahui jumlah korban, kondisi serta langkah-langkah evakuasi.

"Insyaallah nanti malam beliau (Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto) ikut ke Wamena, saya juga ikut," katanya.

Baca: Sebagai Lembaga Politik Strategis, DPR Dibenci dan Dirindukan

Hal yang sama juga disampaikan Direktur Utama PT. Istaka Karya, Sigit Winarto.

Berita Rekomendasi

Dirinya sampai saat ini menunggu konfirmasi jumlah korban, mengingat korban yang berjatuhan disinyalir dari PT Istaka Karya (Persero).

"Dari rilis yang kami punya itu 28 (korban) menyangkut jumlah korban masih kami koordinasikan dengan yang berada di lokasi kejadian," ucap Sigit.

Bedasarkan informasi yang Sigit terima, korban-korban yang ada belum dapat dievakuasi, masih berada di lokasi kejadian. Sedangkan korban yang disinyalir melarikan diri, pihaknya juga belum bisa memastikan.

"Itu akan kami coba koordinasikan," imbuhnya.

Kendati demikian, Sigit memastikan pekerja-pekerja yang menjadi korban telah diikutsetakan dalam program asuransi Badan Penyelanggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJSTK).

"Jadi kami menjamin bahwa korban dan keluarga korban akan kami berikan santunan sepenuhnya ," pungkasnya.

Sebelumnya, Polda Papua membenarkan adanya informasi 31 pekerja pembangunan jalan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, dibunuh kelompok KKB.

Sebanyak 31 orang yang bekerja perusahaan milik BUMN PT Istaka Karya, yang saat ini bekerja untuk membuka isolasi di wilayah pegunungan tengah Papua itu, sampai saat ini jenazahnya belum bisa diambil.

Sebabnha, lokasi tersebut jauh dari ibu kota Nduga dan Kabupaten Jayawijaya yang terdekat dari wilayah pembangunan jembatan.

Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring mengungkapkan, bersama Kapolda Papua akan langsung ke lokasi terkait informasi 31 pekerja yang dikabarkan tewas dibunuh kelompok KKB.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas