Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Baku Tembak antara TNI yang Menyelamatkan Pekerja Jembatan di Nduga dengan KKSB Selama 16 Jam

Sebanyak 11 orang karyawan yang pura-pura mati berusaha bangkit kembali dan melarikan diri.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Cerita Baku Tembak antara TNI yang Menyelamatkan Pekerja Jembatan di Nduga dengan KKSB Selama 16 Jam
Google Maps
Distrik Yigi, Nduga, Papua, lokasi ditembaknya 31 pekerja oleh gerombolan Egianus Kogoya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Serangan diawali dengan pelemparan batu ke arah Pos sehingga salah seorang anggota yonif 755/Yalet a.n. Serda Handoko membuka Jendela. Serda Handoko kemudian tertembak dan gugur. Anggota pos membalas tembakan sehingga terjadi kontak tembak dari jam 05.00 pagi (WIT) hingga 21.00 WIT,"

Kutipan tersebut adalah laporan yang diterima Kapendam Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi dan diketik tertanggal Selasa (4/12/2018).

Kutipan tersebut terlampir dalam rilis resmi yang dikeluarkan Aidi.

Dalam rilis tersebut, Aidi menceritakan kembali kesaksian korban pembantaian oleh KKSB dari pekerja PT Istaka Karya, Jimmy Aritonang, yang kini telah berhasil diselamatkan TNI.

Menurut pengakuan Jimmy kepada Aidi, pada Sabtu (1/12/2018) seluruh karyawan PT. Istaka Karya memutuskan untuk tidak bekerja.

Itu karena pada hari tersebut ada upacara peringatan 1 Desember 2018 yang diklaim sebagai hari kemerdekaan KKSB.

Acara tersebut juga dimeriahkan dengan upacara bakar batu bersama masyarakat.

Berita Rekomendasi

Sekira pukul 15.00 WIT kelompok KKSB mendatangi camp pekerja PT. Istaka Karya dan memaksa seluruh karyawan sejumlah 25 orang keluar.

Mereka kemudian digiring menuju kali Karunggame dalam kondisi tangan terikat dan dikawal sekitar 50 orang KKSB bersenjata campuran standard militer.

Keesokan harinya, pada Minggu tanggal (2/12/2018) pukul 07.00 WIT seluruh pekerja dibawa berjalan kaki dalam keadaan tangan terikat menuju bukit Puncak Kabo.

Baca: Rocky Gerung Buka Alasan Tak Mengkritik Prabowo : Ngapain Saya Kritik Orang yang Tidak Berprestasi

Di tengah jalan mereka dipaksa berbaris dengan formasi lima saf dan berjalan jongkok.

Tidak lama kemudian, para anggota KKSB dalam suasana kegirangan menari-nari sambil meneriakkan suara hutan khas pedalaman Papua.

Kemudian tiba-tiba mereka secara sadis menembaki para pekerja tersebut.

Sebagian pekerja tertembak mati di tempat dan sebagian lagi pura-pura mati terkapar di tanah.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas