Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon membela Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi yang mengomentari reuni akbar 212 di Monas, Jakarta, Minggu (2/12/2018).

Menurut Fadli Zon cuitan Dubes Arab tersebut merupakan apresiasi terhadap reuni 212.

"Yang disampaikan Dubes Arab itu adalah apresiasi ya terhadap suatu kegiatan umat Islam yang begitu besar, tapi berjalan dengan tertib, berjalan dengan damai gitu ya," ujar Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/12/2018).

Baca: Organisasi Sayap Partai Berkarya Laporkan Ahmad Basarah ke Bawaslu

Menurut Wakil Ketua Umum Gerindra tersebut, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi selama ini sangat bersahabat baik dengan Indonesia.
Selama ini, ia sudah menjaga kepentingan Indonesia di Arab Saudi salah satunya dalam haji dan umroh.

"Dia sangat melindungi kepentingan-kepentingan Indonesia, termasuk dalam persoalan jamaah haji umroh mempermudah pelayanan lah itu yang saya tahu," katanya.

Selain itu, secara personal Osama menurut Fadli Zon memiliki kepribadian yang baik.

Ia sangat ramah dan tidak pernah membuat masalah.

Baca: Sekjen PPP: Harusnya Massa Reuni Akbar 212 Salurkan Aspirasinya ke DPR

Secara institusi Osama juga telah berhasil membangun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Arab Saudi dengan sangat baik.

"Jadi dia (hanya) mengapresiasi. Ya jadi enggak ada dia mempersepsikan, dan dia boleh dong berpendapat," katanya.

Untuk diketahui Osama memberikan komentar soal reuni 212 di Monas, Ahad (2/12/2018).

Melalui akun twitternya @Os_alshuibi, Osama menyebut Reuni 212 merupakan reaksi keras terhadap dibakarnya bendera tauhid oleh seorang atau pihak organisasi sesat, menyimpang, kurang lebih sebulan yang lalu.

Baca: Karding Sebut Terbitnya Aturan Soal Pengangkatan Honorer Jadi Bukti Jokowi Tetap Bekerja

Cuitan dubes arab tersebut mendapat kecaman dari GP Ansor. Menurut Ketua GP Ansor Ansor Yaqut Cholil Qoumas cuitan Dubes Arab soal organisasi sesat tersebut telah menyinggung dan merusak hubungan diplomatik Indonesia-Arab.

Bahkan ia meminta pemerintah untuk menarik dubes Indonesia untuk Arab Saudi sebagai bentuk protes.