Kisah Mandor Jembatan Selamat Setelah Disandera KKB Papua, Pura-pura Mati Saat Hujan Peluru
Jimmi Aritonang merupakan salah satu dari 25 karyawan PT Istaka Karya yang berhasil selamat dari pembunuhan sadis yang dilakukan KKB.
Editor: widi henaldi
TRIBUNNEWS.COM -- Puluhan pekerja yang tengah melakukan pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua tewas ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Minggu (2/12/2018).
Sebanyak 31 pekerja dikabarkan tewas setelah diberondong peluru oleh KKB.
Selain penyerangan camp pekerja, penyerangan oleh kelompok kriminal sipil bersenjata (KKB) juga menyasar satu pos TNI di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.
Jimmi Aritonang merupakan salah satu dari 25 karyawan PT Istaka Karya yang berhasil selamat dari pembunuhan sadis yang dilakukan KKB.
Saat ini, Jimmi Aritonang telah berada di penampungan evakuasi korban selamat di Wamena Kabupaten Jayawijaya.
Korban tengah menjalani massa pemulihan atas trauma yang dialaminya.
Jimmi pun sempat dihujani peluru di tengah hutan saat melarikan diri setelah berpura-pura mati
Dari penuturan kakak ipar Jimmi Aritonang, yaitu Lefrend Siahaan, adik iparnya kini dalam kondisi sehat dan tak ada bekas luka di tubuhnya pada saat disandera dan juga melarikan diri dari kelompok KKB.
Menurut Siahaan, adik iparnya baru saja bergabung dengan PT Istaka Karya sebagai mandor (kepala tukang) untuk pembangunan jembatan di Nduga.
“Luar saya (adik ipar). Kondisinya baik. Kami tadi malam sempat melihatnya. Tapi sampai saat ini dia masih di tempat penampungan. Sampai saat ini kita belum bisa lama-lama bersamanya. Tapi yang penting dia selamat,” ungkapnya ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Rabu (4/12/2018) melansior Kompas.com.