Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Moeldoko: TNI Dan Polri Akan Kawal Pengamanan Pembangunan Infrastruktur Strategis Di Papua

Sebanyak 19 pekerja Trans Papua dibantai kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB/KKB) di Kabupaten Nduga dan Ditrik Yigi, Papua.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Moeldoko: TNI Dan Polri Akan Kawal Pengamanan Pembangunan Infrastruktur Strategis Di Papua
ist
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan saat ini 150 anggota TNI dan Polri digerakkan untuk memulihkan kondisi keamanan di Papua.

“Kami tidak ingin orang-orang yang sedang bekerja di sana, maupun masyarakat asli Papua merasa tidak aman,” ujar mantan Panglima TNI ini di Bina Graha Kantor Staf Presiden, Rabu (5/12/2018).

Sebanyak 19 pekerja Trans Papua dibantai kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB/KKB) di Kabupaten Nduga dan Ditrik Yigi, Papua.

Pasca-insiden pembantaian 19 pekerja Trans Papua di Kabupaten Nduga, Panglima TNI 2013-2015 itu menyatakan, pemerintah bergerak cepat untuk memulihkan keamanan di papua.

Ditegaskan pula bahwa TNI dan Polri akan melindungi warga sipil asli Papua maupun pendatang dari gangguan kelompok ini.

Untuk itu pula, menurut mantan Wakil Gubernur Lemhanas, pemerintah akan memetakan daerah-daerah mana yang tidak aman dan memerlukan penjagaan khusus.

“Kami juga akan data perusahaan-perusahaan atau BUMN mana saja yang memerlukan pengawalan dalam melakukan pekerjaan strategisnya,” kata Moeldoko.

Berita Rekomendasi

Ia memaparkan, saat ini sedang dibangun jalan Trans Papua, yang khusus antara Wamena – Agats (termasuk melewati Nduga) sepanjang lebih dari 800 kilometer.

Sementara itu, PT Istaka Karya mendapat tugas untuk membangun 14 jembatan di Trans Papua, dengan 11 jembatan di antaranya sedang dalam proses pengerjaan.

“Nduga termasuk zona merah. Daerah simbol kemiskinan, keterbelakangan, dan rawan konflik sosial. Pemerintahan Jokowi memperhatikan benar pembangunan kawasan tertinggal di Papua,” jelasnya.

“Pembangunan di Papua tetap dilanjutkan. Karena ini adalah upaya membuka infrastruktur daerah tertinggal yang menjadi visi Presiden Jokowi,” kata Moeldoko.

Penyerangan dan pembunuhan terhadap sejumlah pekerja PT Istaka Karya pada Minggu (2/12/2018), dilakukan saat mereka tengah membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.

Saat ini, jumlah korban tepatnya masih dikonfirmasikan.

Selain itu juga terjadi penyerangan terhadap pos pengamanan TNI di Distrik Mbua, Ndiga pada Senin (3/12/2018) yang mengakibatkan seorang anggota TNI, Sersan Handoko, meninggal dan satu lagi terluka tembak.

Moeldoko berharap TNI dan Polri tak perlu terprovokasi dengan kejadian ini.

“Tetaplah berlaku profesional dan proporsional. Jangan terpancing melakukan aksi balas dendam. Tunjukkan bahwa prajurit dan bhayangkara akan menjaga dan mengawal pembangunan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat Papua,” ungkap peraih bintang Adhi Makayasa 1981 itu.

Baca: Fadli Zon Respon Pembantaian Pekerja di Kabupaten Nduga Papua: Pemerintah Sudah Gagal

Polri meralat jumlah korban pembantaian yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata terhadap para pekerja jembatan di distrik Yigi, Nduga, Papua.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, berdasarkan informasi yang dihimpun pihak kepolisian, jumlah korban meninggal dunia berjumlah 20 orang.

"Informasi sementara adalah 20. 19 pekerja, dan 1 anggota TNI yang gugur," ujar Tito di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/12/2018).(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas