Bambang Soesatyo Ajak Kader FKPPI Lawan Isu Presiden Jokowi PKI
Bamsoet panggilan akrab ketua DPR menegaskan, saat ini Indonesia memang tidak menghadapi ancaman fisik bersenjata dari negara lain.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
Mereka akan mendapatkan wawasan tentang ideologi Pancasila beserta ATHG-nya (Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan), wawasan kebangsaan, masalah pertahanan dan keamanan serta latihan fisik dan keprajuritan.
"Usai mengikuti jambore, para peserta akan mempunyai ketahanan ideologi, ketahanan wawasan dan mental serta ketrampilan dalam bela negara. Mereka akan menjadi agen bangsa yang setia terhadap NKRI, menyuburkan perdamaian, dan menguburkan permusuhan," kata Bamsoet.
Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menjelaskan, melalui Jambore Bela Negara, FKPPI ingin menggelorakan kembali semangat bela negara kepada setiap warga.
Menurutnya, jangan sampai bangsa Indonesia terlena dengan berbagai bentuk ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan kehidupan bangsa dan negara.
"FKPPI akan terus memantapkan wawasan kebangsaan, wawasan kenegaraan, dan wawasan kejuangan. Sosialisasi empat pilar kebangsaan tidak boleh berhenti, yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indoneia dan Bhinneka Tunggal Ika. Itulah sebabnya, kami menyelenggarakan Jambore Bela Negara FKPPI ini," kata Legislator Partai Golkar dari Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini.
Lebih jauh Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menuturkan sebagai bagian dari 'anak kolong', dirinya dan seluruh kader FKPPI sejak kecil sudah diajarkan tentang nilai-nilai kejuangan, cinta tanah air, cinta persatuan dan kesatuan, serta cinta Pancasila dan NKRI.
Bagi FKPPI, Pancasila dan NKRI adalah harga mati.
"Darah kami adalah darah perjuangan. Siapapun yang ingin berupaya merusak persatuan dan kesatuan bangsa, mengoyak-ngoyak kebinnekaan, melawan Pancasila serta mengancam NKRI, maka kami akan berada di barisan terdepan untuk melawan mereka," kata Bamsoet.