Jokowi: Petahana Gampang Dicari Kesalahannya
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengatakan, sebagai petahana, ia harus tetap mewaspadai manuver politik kubu lawan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengatakan, sebagai petahana, ia harus tetap mewaspadai manuver politik kubu lawan.
"Sebab petahana itu gampang dicari kesalahan, gampang dicari apa yang gagal kita kerjakan," ujar Jokowi saat acara temu relawan Bravo-5 di Putri Duyung, Ancol, Jakarta Utara, Senin (10/12/2018).
Bahkan, lanjut Jokowi, sesuatu yang tidak ada pun dapat dibuat seolah-olah menjadi ada dan disebarkan ke khalayak untuk menggerus elektabilitas.
Baca: Menurut Jokowi, Berbagai Isu Negatif yang Menyerangnya Dipersiapkan Matang oleh Lawan Politiknya
Oleh sebab itu, Jokowi meminta para relawan turut menyosialisasikan apa saja yang selama 4 tahun terakhir dikerjakan oleh pemerintahannya, mulai dari pembangunan infrastruktur, perbaikan ekonomi hingga soal sosial.
"Saya kira ini perlu diangkat- angkat terus, misalnya infrastruktur, baik dana desa, program keluarga harapan, kartu Indonesia sehat, kartu Indonesia pintar, harus terus diangkat," ujar Jokowi.
Sosialisasi itu pun, menurut Jokowi, harus dilakukan dengan cara-cara tidak biasa. Tidak bisa lagi sosialisasi dilakukan dengan cara-cara lama. Melalui pemasangan alat peraga kampanye di jalan-jalan misalnya.
Menurut Jokowi, salah satu cara tidak biasa yang dilakukan adalah dengan berkampanye door to door alias dari pintu ke pintu.
Cara itu sudah ia lakukan saat memenangkan Pemilihan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.
Sesuai UU Namun, ia mengakui dalam kontestasi Pemilihan Presiden, tidak mungkin ia melakukan door to door.
Oleh sebab itu, ia meminta relawannya melaksanakan kampanye model tersebut.
"Yang namanya door to door, menjelaskan ke orang yang belum tahu, itu sangat diperlukan. Sekarang inilah sebetulnya pekerjaan besar kita, yakni menjelaskan kepada masyarakat apa yang telah kita kerjakan, sampai di mana, apa manfaatnya," ujar Jokowi.
"Yang diperlukan buat saya adalah sebuah militansi dan pada saatnya nanti, tiba waktunya, ya saya juga akan menjelaskan pekerjaan besar kita ini," lanjut dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Petahana Gampang Dicari Kesalahannya..."
Penulis : Fabian Januarius Kuwado