TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Jenderal Achmad Yani, Arlan Siddha menilai wajar ketertarikan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka ingin menjadi politisi di kemudian hari.

Hanya saja, Arlan Siddha menyarankan agar tidak ada yang memaksakan Gibran untuk segera terjun ke dunia politik.

"Hanya saja keinginan menjadi politisi tidak dipaksakan. Biar saja berjalan sesuai nalurinya," ujar Arlan Siddha kepada Tribunnews.com, Selasa (11/12/2018).

Menurut Arlan Siddha, Gibran Rakabuming Raka banyak belajar politik dari Jokowi, sebagai sang bapak.

Lingkungan politik Jokowi yang kini menjadi kepala negara, menurut dia, menjadi sekolah nyata bagi Gibran Rakabuming Raka.

"Gibran banyak belajar dari Jokowi. Lingkungan politik sebagai penguasa Negara membuat Gibran akan cepat matang dalam politik," jelas Arlan Siddha.

Dia yakin Gibran Rakabuming Raka akan mengikuti jejak sukses sang bapak di dunia politik, karena karakternya yang selalu ingin belajar.

Hal itu pun imbuh dia, sudah terbukati ketika Gibran Rakabuming Raka juga belajar dan sukses mengikuti jejak Jokowi di dunia usaha.

Baca: Komitmen Dukung Jokowi-Maruf, La Nyalla: Lupakan Prabowo!

Tapi, lagi-lagi dia menilai syaratnya adalah biarkan Gibran Rakabuming Raka berjalan sesuai dengan tahapnya. Tidak dipaksakan, agar hasilnya lebih matang nantinya.

"Karakter Gibran yang mau belajar terbukti dari usaha yang digelutinya meskipun tidak Sama usahanya dengan Pak Jokowi. Spirit pengusaha dari Jokowi bisa diterapkan oleh Gibran," paparnya.

"Hal yang Sama mungkin bisa terjadi ketika Gibran menjadi politisi mengikuti jejak pak Jokowi. Hanya saja perlu effort yang lebih karena dunia politik sulit dibaca langkahnya. Dalam politik tidak Ada lawan dan kawan yang abadi," ucapnya.

Seperti diketahui, Putra pertama Jokowi, Gibran Rakabuming Raka mengaku tertarik menjadi politisi dikemudian hari, mengikuti jejak Presiden Joko Widodo.

Putra pertama dari Presiden Jokowi menyampaikan, saat ini dirinya telah mengikuti jejak bapaknya menjadi pengusaha, seperti yang dilakukan bapaknya sebelum menjabat sebagai Wali Kota Solo hingga sekarang Presiden.

"Sekarangkan Bapak sudah jadi politikus, saya lihat itu sebagai hal yang sangat dinamis ya," ucap Gibran di Restoran Green Garden, Bogor, Jumat (8/12/2018).

Menurutnya, seorang pengusaha dituntut membantu masyarakat yang kurang mampu melalui program CSR dan jika hanya menjadi pengusaha maka dampak positifnya tidak dapat dirasakan seluruh masyarakat, meski sudah mengeluarkan dana yang banyak.

"Jadi kalau pingin menyentuh banyak orang, ya harus terjun ke dunia politik, kebijakan yang pro rakyat, sehingga bisa menyentuh banyak orang, karena pengusaha yang sukses itu harus ada yang namanya pengembalian ke masyarakat," kata Gibran

"Jadi harus ada yang namanya pengabdian ke negara dan itu menurut saya sodaqoh, menurut saya, pengusaha bisa jadi politikus tapi politikus belum tentu bisa jadi pengusaha," sambung Jokowi

Sementara Kahiyang Ayu mengaku hingga saat ini belum tertarik dan memikirkan untuk terjun ke dunia politik ke depannya.

"Saat ini belum tertarik, soalnya ada yang lebih menarik daripada politik," ucap Kahiyang sembari tertawa.(*)