Ini Alasan Kenapa Operasi Gratis Katarak Masih Dibutuhkan Masyarakat
Katarak memang menjadi momok menakutkan bagi masyarakat dan menjadi penyebab utama terjadinya kebutaan di Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM – Katarak memang menjadi momok menakutkan bagi masyarakat dan menjadi penyebab utama terjadinya kebutaan di Indonesia. Walaupun begitu, penderita penyakit ini ternyata tak bisa berbuat banyak.
Banyak alasan yang melatarbelakangi fenomena ini. Menurut Ketua Perdami Seksi Penanggulangan Buta Katarak, Prof dr Suharjo SpM(K) ini disebabkan 3 hal. Pertama, ketidaktahuan; kedua, ketidakmampuan; dan ketiga, ketidakberanian.
Dari tiga hal di atas, ketidakmampuan secara finansial menjadi alasan kenapa banyak penderita katarak tak kunjung mengoperasi mata mereka.
Hal ini semakin diperparah dengan kemampuan operasi katarak setiap tahun yang tak sebanding dengan jumlah penderita yang ada di Indonesia.
Oleh sebab itulah, operasi katarak gratis tetap sangat dibutuhkan masyarakat, seperti yang terjadi pada 70 pasien katarak yang mendapatkan bantuan operasi katarak gratis, di Rumah Sakit Dustira, Cimahi, Sabtu (15/12/2018).
Salah satunya dialami Didin Hidayat (63), warga kabupaten Bandung yang jauh-jauh rela datang ke RS Dustira.
Didin mengatakan dirinya bersyukur bisa mendapatkan operasi katarak secara gratis.
"Alhamdulillah semoga allah memberikan cepat sembuh mata kiri saya ini, tadi operasinya berjalan lancar," ujar Didin saat ditemui Tribun Jabar sesuai melakukan operasi di RS Dustira, Cimahi, Sabtu (15/12/2018)
Didin warga asli Kampung Cijambe, RT3/8, Desa Cinunuk, Kecamatan Cinunuk, Kabupaten Bandung ini mendapatkan informasi operasi katarak dari anaknya, lalu mendaftar.
"Ya pertama anak saya, katanya ada operasi gratis, lalu anak saya nelepon ke sini disuruh bawa saja persyaratan SKTM alhamdulillah udah diterima," ujarnya
Didin menceritakan penyakit katarak yang ia alami sudah hampir setahun dan tidak punya kerjaan hanya bisa diam dirumah.
Sementara itu, pasien lain Wawan (33) asal Cimahi, mengatakan sebagai pegawai lepas dengan kondisi mata seperti ini, dirinya mengalami kesulitan dalam perkerjaan.
"Ada kendala lagi kerja, kadang-kadang suka pusing, kalau lihat ke matahari suka silau, terus kalau melihat jarak jauh kurang jelas, dan menggangu saat kerja," ujarnya
Wawan menambahkan semoga setelah operasi ini dia bisa bekerja dan beraktivitas secara normal lagi dan tidak ada gangguan lagi dimatanya.
Peran Perusahaan Besar Sangat Membantu
Kesembuhan yang dialami Didin dan Wawan mungkin tak akan bisa terjadi jika tanpa bantuan operasi katarak gratis yang dilakukan PT Berlico Mulia Farma dengan Kodam III/Siliwangi dan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) cabang Jawa Barat.
Menurut Direktur Berlico Farma, Irwan Hidayat, operasi katarak secara gratis ini diadakan untuk membantu masyarat yang menderita kebutaan karena katarak.
“Selain itu, ini sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah dalam mengurang jumlah penderita katarak di Indonesia,” ujar Irwan saat ditemui Tribun Jabar di RS Dustira, Cimahi, Sabtu (15/12/2018).
Sementara Kepala Rumah Sakit Dustira, Kolonel Ckm Dr. Agus Ridho Utama, SP. THT-L., MARS mengatakan pihaknya sangat berterima kasih kepada PT Berlico dalam upaya membantu masyarakat bagi pasien yang menderita katarak dengan kegiatan ini secara gratis.
"Ya kami sangat berterimakasih sekali dengan adanya bantuan dari PT Berlico Farma karena secara informal maupun anggaran tidak ada untuk melaksanakan kegiatan baksos ini," ujarnya
Atas acara ini, Irwan berharap para pasien pada kegiatan operasi katarak gratis yang telah sembuh bisa kembali beraktivitas secara normal kembali.
Tak hanya itu, Wawan salah satu pasien yang menerima operasi katarak gratis juga mengucapkan rasa terima kasihnya atas acara ini.
“Saya berterimakasih kepada pihak PT PT Berlico Mulia Farma dan Rumah sakit Dustira yang telah menyelenggarakan operasi katarak ini,” ujar Wawan.
Penulis: Firda Fitri Yanda