Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wapres JK Tak Persoalkan Kotak Suara dari Karton Kedap Air

Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai wajar keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memilih kotak suara dari bahan Duplex atau karton kedap air.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Wapres JK Tak Persoalkan Kotak Suara dari Karton Kedap Air
Tribunnews.com/Rina Ayu
Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (18/12/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai wajar keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memilih kotak suara dari bahan Duplex atau karton kedap air.

Ia menilai, alasan penggantian bahan pada kotak suara yang rusak, lebih pada efektif dan efisien, seperti penghematan anggaran dan mudah disimpan.

Berikut petikan wawancara JK bersama awak media, di Kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (18/12/2018).

Wartawan : Terkait dengan wacana KPU, yang membuat kotak suara dari kardus atau duplex menimbulkan kontroversi. tanggapan pak JK?

Wapres :  Salah satu mengapa karton itu, karena pengalaman alumunium itu susah simpan. Karena mahal pada dewasa ini, dan banyak yang rusak dan mesti diganti.

Yang rusak kan cuma pengganti saja, kan semua kardus. Artinya karena penduduk bertambah, TPS bertambah.

Baca: Polemik Kotak Suara Kardus, Maruf Amin Minta Tidak Perlu Dipersoalkan

Berarti kotak suara bertambah, ada yang rusak bertambah. Hanya penambah itu dari kardus, salah satu diuji diperlihatkan ketua KPU bahwa itu dinaiki. Karena itu dijaga agar tidak kehujanan. Itu saja

Berita Rekomendasi

Wartawan : Alasan pemerintah untuk menghemat anggaran?

Wapres : Tentu salah satunya. Dan itu jangan lupa sudah disetujui oleh masing-masing pihak. Oleh KPU dan partai-partai sudah setuju.

Wartawan : Tapi lebih mudah dirusak pak?

Wapres :  Seng pun kalau mau dirusak ya dirusak. Tapi jangan lupa kalau ada 500 kotak suara disimpan. Kalau ini kan bisa dilapis-lapis. Dan banyak negara menggunakan itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas