Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga Alasan Suap di Klub Sepakbola Versi Gusti Randa, Salah Satunya Incar Gelar Tertentu

Gusti Randa mengungkapkan tiga alasan klub melakukan suap ke orang-orang yang dianggap memiliki kekuasaan di PSSI.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tiga Alasan Suap di Klub Sepakbola Versi Gusti Randa, Salah Satunya Incar Gelar Tertentu
Tribunnews.com/Amriyono
Gusti Randa, Anggota Executive Commitee (EXCO) PSSI. TRIBUNNEWS.COM/AMRIYONO PRAKOSO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Executive Committee (EXCO) PSSI, Gusti Randa mengungkapkan beberapa macam alasan klub melakukan suap ke orang-orang yang dianggap memiliki kekuasaan di PSSI.

Selama berkecimpung di dunia sepakbola, Gusti menjelaskan setidaknya terdapat tiga hal yang membuat klub memiliki niat untuk menyuap.

Pertama, klub hanya ingin memenangkan pertandingan saat itu saja.

"Ada yang menyuap untuk satu pertandingan saja," ungkapnya kepada Tribun di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (21/12/2018).

Kedua, ada klub yang menginginkan posisi di klasemen atau kompetisi yang sedang berjalan.
Biasanya, kata Gusti, mereka mencari posisi aman atau tetap berada dalam 32 besar.

Terakhir, ada juga klub yang menyuap untuk mengincar gelar tertentu.

"Ada lagi, yang menyuap terus menginginkan posisi tertentu di Timnas," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Pengaturan pertandingan, menurut Gusti, tidak akan terjadi apabila klub tidak terpengaruh oleh orang-orang yang memberikan penawaran kemenangan.

Seharusnya, klub dapat menolak hal itu dan melaporkannya ke Komisi Disiplin PSSI.

Dari situ, federasi sepakbola Indonesia tersebut, dapat memberikan penindakan apabila terbukti.

Namun, mantan aktor film tersebut, mengaku saat ini dirinya serba salah apabila menjelaskan soal Mafia Bola.

"Saya serba salah. Mentang-mentang sudah lama di PSSI, berarti orang ini juga mafia," kata dia.

Pihak PSSI yang sudah membentuk badan ad hoc dan kepolisian yang membuat Satgas Mafia Bola, diharap Gusti dapat bekerjasama secara bersamaan.

Baca: Gusti Randa: Kami Disudutkan oleh Orang-orang yang Sedang Mencari Panggung

Sehingga, tidak ada lagi pengaturan pertandingan yang terjadi di sepakbola Indonesia.

Tim Satuan Tugas Anti Mafia Sepak Bola yang terdiri dari anggota Mabes Polri dan Polda Metro Jaya bakal berisi 145 anggota.

"Kemudian dari tim ini ada 145 orang yang dibentuk oleh Bapak Kapolri (Jenderal Polisi Tito Karnavian)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Polda Metro Jaya.

Argo mengatakan susunan Satgas tersebut dipimpin oleh Kepala Biro Provos Divisi Propam Polri Brigjen Pol Hendro Pandowo.

Kemudian Kepala Biro Misi Internasional Divisi Hubungan Internasional Polri, Brigjen Pol Krishna Murti bakal menjadi wakil Kasatgas.

"Kemudian Wakasatgas nya adalah Brigjen Pol Krishna Murti. Untuk Sub Satgas Media, saya sendiri dan dibantu oleh Bapak Sahar (Kabagpenum Divisi Humas Polri, Kombes Sahardiyanto). Kemudian Sub Satgas Gakkum adalah Dirreskrimum Polda Metro Jaya (Kombes Pol Rocyke Harry Langie)," jelas Argo.

Kemudian dia menambahkan, Satgas Gakkum memiliki lima tim. Lima tim tersebut yang akan bergerak menyelidiki mafia pengaturan skor ini.

"Lima tim inilah yang nanti akan bekerja untuk menyelesaikan dari Satgas Anti Mafia Sepak Bola," ungkap Argo.

Seperti diketahui, Mabes Polri membentuk Satgas Anti Mafia Sepak Bola dibentuk sesuai arahan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dengan surat perintah nomor 3678 tertanggal 21 Desember 2018.

Pembentukan satgas ini untuk memerangi mafia pengaturan skor di pertandingan sepakbola.(amriyono)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas