BMKG Sebut Tsunami di Banten dan Lampung Tipe Polanya Mirip dengan Gelombang Tsunami di Palu
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyebut tipe pola tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung mirip dengan gelombang tsunami yang terjadi di Palu.
Penulis: Adi Suhendi
![BMKG Sebut Tsunami di Banten dan Lampung Tipe Polanya Mirip dengan Gelombang Tsunami di Palu](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kepala-badan-meteorologi-klimatologi-dan-geofisika-bmkg-dwikorita-karnawati_20181004_065456.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Meteorolgi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menyebut tipe pola tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung mirip dengan gelombang tsunami yang terjadi di Palu.
Menurut Dwikorita Karnawati setelah ada erupsi Gunung Anak Krakatau pukul 21.03 WIB, Sabtu (22/12/2018), pada pukul 21.27 WIB pihaknya mencatat ada kenaikan muka air pantai.
Baca: Hilang Seusai Tsunami, Vokalis Grup Band Seventeen: Minta Doanya Agar Istri Saya Cepat Ketemu
Baca: BNPB Mencatat 3 Orang Meninggal Dunia dan 21 Orang Terluka Akibat Gelombang Tinggi di Selat Sunda
Menyikapi hal tersebut, BMKG pun melakukan analisis apakah kenaikan air itu akibat air pasang akibat fenomena atsmosfer seperti gelombang tinggi atau bulan purnama.
"Namun setelah kami analisis lebih lanjut gelombang itu merupakan gelombang tsunami, tipe polanya sangat mirip dengan gelombang tsunami yang terjadi di Palu," kata Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (23/12/2018).
Baca: BMKG Duga Tsunami di Wilayah Banten dan Lampung Dipicu Longsor Akibat Erupsi Gunung Anak Krakatau
Pihaknya pun langsung berkoordinasi dengan Badan Geologi dan sepakat bahwa diduga tsunami dipicu aktivitas vulkanik.
"Ada indikasi yang terjadi pada hari yang sama ada gelombang tinggi, ada purnama. Namun juga terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau yang diduga itu menyebabkan terjadinya tsunami," katanya.
Baca: BMKG Imbau Warga di Lampung dan Banten Tidak Kembali Dulu ke Pantai
Pihaknya menduga tsunami dipicu adanya longsoran akibat erupsi Gunung Anak Krakatau.
"Kami curigai longsor karena pola grafik tsunaminya ini periodenya pendek-pendek seperti yang terjadi di Palu," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.