Biro Pemberitaan Parlemen akan Citrakan DPR Menjadi Lembaga Terbuka
Selain itu, lanjut Hani, memasuki akhir tahun anggaran 2018, penyerapan anggaran yang dicapai Biro Pemberitaan Parlemen Setjen dan BK DPR RI mencapai
Editor: Content Writer
Kepala Biro Pemberitaan Parlemen Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Y.O.I Tahapari memastikan, pada tahun 2019 mendatang, unit kerja yang dipimpinnya akan memprioritaskan program kerja untuk membuat citra dan branding DPR RI dan Setjen dan BK DPR RI menjadi lembaga yang terbuka dan siap menyongsong tahun politik dengan siap, sigap dan cepat.
Hal tersebut diungkapkannya usai menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun anggaran 2019 kepada seluruh Kepala Bagian yang berada di bawah naungan Biro Pemberitaan Parlemen Setjen dan BK DPR RI, yaitu Bagian Media Cetak dan Sosial, Bagian Penerbitan, Bagian Humas dan Bagian TV dan Radio Parlemen, di Ruang Rapat Pansus B, Senayan, Jakarta, Kamis (27/12/2018). Turut hadir dalam kesempatan ini, Deputi Persidangan Setjen dan DPR RI Damayanti.
“Tentunya branding ini dimaksudkan untuk memperlihatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, bahwa DPR RI ini sudah terbuka, DPR RI sudah siap untuk menyongsong tahun yang akan melaksanakan kegiatan-kegiatan, seperti pelantikan Presiden dan juga pelantikan Anggota DPR RI di tahun 2019 yang akan datang,” ungkap Hani, sapaan akrab Tahapari.
Selain itu, lanjut Hani, memasuki akhir tahun anggaran 2018, penyerapan anggaran yang dicapai Biro Pemberitaan Parlemen Setjen dan BK DPR RI mencapai 92 persen.
Pencapaaian ini menurutnya karena semua rencana program kerja sudah berjalan dengan baik. Adapun 8 persen yang tidak berjalan disebabkan situasi dan waktu yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakannya program yang direncanakan tersebut.
Sementara pada tahun anggaran 2019, dengan DIPA yang dimiliki saat ini selain akan membuat brandingterhadap lembaga DPR RI dan juga Setjen dan BK DPR RI, program utama lainnya yang akan dilaksanakan Biro Pemberitaan Parlemen adalah membuat action plan atau cash planning yang biasa dilakukan oleh seluruh Kementerian dan Lembaga yang ada di Indonesia.
“Dari hasil action plan dan cash planning itu nanti, ada yang namanya Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). APIP itu adalah nanti audit internal yang dilakukan untuk mengecek dan melihat dan bahkan mempelajari setiap program yang sudah direncakanan berikut rencana penyerapan anggaranannya. Hal ini akan menjadi program utama bagi Biro Pemberitaan Parlemen untuk melaksanakan tugas-tugas di tahun 2019 yang akan datang,” paparnya.
Hal ini menjadi penting menurut Hani, mengingat di tahun 2019 mendatang, Indonesia memasuki tahun politik, yakni Pemilihan Umum, yang terdiri dari Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden dan juga Pemilihan Legislatif.
Sehingga, sudah sepatutnya Biro Pemberitaan Parlemen memusatkan seluruh kerja dan semangatnya untuk mendukung dan menyambut Anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024.
Hani juga menambahkan, menuju pesta demokrasi itu, Biro Pemberitaan Parlemen akan melaksanakan peran yang sangat penting dan strategis yang menjadi bagian dari program kerja.
Salah satu peran penting dan strategis itu adalah mengupayakan untuk selalu mensosialisasikan kegiatan-kegiatan DPR RI, seperti mensosialisasikan Anggota DPR RI periode 2019-2024 terpilih.
Mengingat tidak semua Anggota DPR RI petahana akan terpilih kembali, sehingga pentingnya sosialisasi tersebut.
“Kegiatan ini menjadi sangat penting untuk disosialisasikan, agar seluruh masyarakat mengetahui siapa sih wakil rakyat yang memenangkan pertarungan politik, yang memenangkan pemilihan legislastif dan mereka menjadi Anggota DPR RI. Itu akan kita laksanakan dan maksimalkan pada tahun 2019,” tutup Hani.