Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belanja Pesawat Tempur Sukhoi, Soal Imbal Belinya, Kementerian Perdagangan Tunggu Kemenhan

Komoditi yang ingin dibeli oleh Rusia dari Indonesia adalah karet, teh, kopi dan kelapa sawit.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Belanja Pesawat Tempur Sukhoi, Soal Imbal Belinya, Kementerian Perdagangan Tunggu Kemenhan
Pos Kupang/Ryan Nong
Pesawat tempur jenis Sukhoi 30 MKI milik Indian Air Force (IAF) di Apron Lanud El Tari Kupang, Jumat (20/7/2018). 

Laporan Reporter Kontan, Kiki Safitri

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Kementerian Perdagangan Luar Negeri sejauh ini masih menunggu instruksi terkait kesepakatan imbal beli 11 unit jet tempur Sukhoi (SU-35) dari Rusia dengan komoditi pertanian Indonesia.

Namun demikian Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menyebut bahwa sejauh ini belum ada instruksi untuk persetujuan imbal beli tersebut.

"Kita belum ada instruksi dari pihak kementerian pertahanan. Kalau memang jadi kita pada posisi menyiapkan imbal beli kepada Rusia," kata Oke saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (3/1/2019).

Oke menyebut bahwa sejauh ini, Kemdaglu sudah merancang dan memberikan 16 pengajuan komoditi pertanian Indonesia kepada Rusia sebagai imbal beli. Ia yakin Rusia akan menyambut baik imbal hasil pertanian Indonesia.

"Saya sudah menyiapkan dan memberikan dokumen-dokumen kepada Rusia, tanggapan mereka ya mereka menerima untuk imbal hasil itu, karena aturannya memang begitu," ungkapnya.

Namun Oke belum dapat memastikan apakah dengan imbal beli ini akan efektif kedepannya. Hal ini mengingat sejauh ini Sukhoi yang dikabarkan akan sampai 2019 ini masih belum tiba di tanah air.

Baca: Pemerintah Janji Bangunkan Rumah Tipe 45 untuk Warga Terdampak Tsunami di Lampung Selatan

Berita Rekomendasi

"Nah sejauh ini tidak tau efektif apa tidak. Karena belum ada keputusan dari Kemhan," ungkap Oke.

Komoditi yang ingin dibeli oleh Rusia dari Indonesia adalah karet, teh, kopi dan kelapa sawit.

Baca: Eni Maulani Berharap Ignasius Jonan dan Marcus Mekeng Jadi Saksi Kasusnya di Persidangan

Sebelumnya Kementerian Pertahanan menyebut bahwa Sukhoi yang dibeli dari Rusia dijadwalkan akan tiba di Indonesia pada 2019 ini. Prosesnya pengirimannya pun bertahap dari 2 unit sukhoi diawal, diikuti 4 unit sukhoi dan terakhir 5 unit sukhoi.

Seorang sumber dari Kemhan menyebutkan bahwa pada pertengahan Januari 2019, proyek pengadaan 11 Sukhoi ini akan kembali di bahas dalam Rapat Pimpinan (Rapim) dengan agenda proyeksi kerja 2019.

"Nanti pertengaha Januari akan ada Rapim (Rapat Pimpinan) membahas proyeksi kerja Kemhan di 2019, termasuk itu (pengadaan Sukhoi) juga," ungkap sumber.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas